Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang spot antarbank Jakarta Selasa sore melemah tipis.

Pada transaksi Selasa sore rupiah berada pada 9.635, hanya terkoreksi lima poin dibanding posisi penutupan hari sebelumnya 9.630 per dolar AS.

"Pergerakan rupiah masih dalam area negatif, namun BI masih mengintervensi sehingga nilai tukar domestik tidak tertekan terlalu dalam," kata pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova.

Menurut dia, impor dalam negeri yang masih cukup kuat membuat kebutuhan dolar AS meningkat, kondisi itu membuat rupiah mengalami tekanan.

"Sentimen negatif ada di dalam negeri sehingga rupiah agak sulit menguat," kata dia.

Analis Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menambahkan, nilai tukar rupiah masih mengalami tekanan, namun intervensi BI membawa rupiah bergerak stabil.

Dari eksternal, lanjut dia, keputusan Bank Sentral AS the Fed untuk memberikan injeksi tambahan sebesar 45 miliar dolar AS di luar rencana injeksi pelonggaran kuantitatif ketiga sebesar 40 miliar dolar AS per bulan pada 1 Januari 2013.

Di satu sisi, dikatakan dia, injeksi akan menambah likuiditas baru yang membuat positif bagi pasar, namun di sisi lain kebijakan tersebut memberi sinyal kekhawatiran the Fed terhadap kemungkinan gagalnya kesepakatan antara pemerintah dengan partai Republikan sebagai partai mayoritas di AS.

Sementara berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, hari ini rupiah berada pada 9.643 per dolar AS, melemah hanya dua poin dibanding posisi sebelumnya 9.645 per dolar AS.

(KR-ZMF/R010)