Pascainsiden Sukhoi hubungan RI-Rusia diharapkan meningkat
18 Desember 2012 16:12 WIB
Hasil Investigasi Kecelakaan Sukhoi Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Yurievich Galuzin memberikan keterangan saat pengumuman hasil investigasi jatuhnya pesawat Sukhoi PRJ-95B Registrasi 97004 dengan nomor penerbangan RA 36801 oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), di Kantor KNKT Jakarta Pusat, Selasa (18/12). (ANTARA/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin, berharap hubungan bilateral Indonesia-Rusia akan terus meningkat, terutama setelah secara bersama-sama menanggulangi dan menginvestigasi musibah kecelakaan pesawat Sukhoi di Gunung Salak.
"Saya berkeyakinan bahwa kemitraan antara Rusia-Indonesia dalam menanggulangi musibah ini dan melakukan investigasi akan membantu mengembangkan suasana peningkatan kerjasama bilateral," kata Galuzin saat menyampaikan keterangan pers laporan akhir investagasi pesawat Sukhoi di Gedung KNKT, Jakarta, Selasa.
Kerjasama bilateral itu, kata Galuzin, bisa dilakukan dalam bidang pengangkutan, termasuk penerbangan sipil. "Antara lain pengadaan pesawat-pesawat sipil Rusia untuk pengangkut-pengangkut nasional Indonesia," kata Galuzin.
Dalam kesempatan itu, Galuzin menegaskan, tujuan dari diumumkannya laporan akhir investigasi kecelakaan pesawat Sukhoi adalah untuk mencegah terulangnya hal yang sama pada masa yang akan datang.
"Saya sampaikan, tujuannya adalah bagaimana target dari investigasi ini adalah agar musibah seperti tak terulang dimasa yang akan datang," kata dia.
Hasil akhir investigasi ini, sambung Galuzin, merupakan invesatigasi yang objektif dan seimbang, bekerjasama dengan Rusia, Indonesia, Perancis dan Amerika Serikat.
"Kesimpulan dan isi laporan sudah diterima oleh semua pihak yang terlibat," katanya. Dalam kesempatan itu, Galuzin juga mengucapkan belangsungkawa atas korban meninggal dunia saat terjadi kecelakaan Sukhoi Superjet 100 tanggal 9 Mei 2012 lalu.
"Saya menyampaikan belangsungkawa kepada semua warga negara Indonesia, Rusia, Amerika Serikat dan Perancis. Tugas kita bersama mengenang korban yang tewas," kata Galuzin.
(Zul)
"Saya berkeyakinan bahwa kemitraan antara Rusia-Indonesia dalam menanggulangi musibah ini dan melakukan investigasi akan membantu mengembangkan suasana peningkatan kerjasama bilateral," kata Galuzin saat menyampaikan keterangan pers laporan akhir investagasi pesawat Sukhoi di Gedung KNKT, Jakarta, Selasa.
Kerjasama bilateral itu, kata Galuzin, bisa dilakukan dalam bidang pengangkutan, termasuk penerbangan sipil. "Antara lain pengadaan pesawat-pesawat sipil Rusia untuk pengangkut-pengangkut nasional Indonesia," kata Galuzin.
Dalam kesempatan itu, Galuzin menegaskan, tujuan dari diumumkannya laporan akhir investigasi kecelakaan pesawat Sukhoi adalah untuk mencegah terulangnya hal yang sama pada masa yang akan datang.
"Saya sampaikan, tujuannya adalah bagaimana target dari investigasi ini adalah agar musibah seperti tak terulang dimasa yang akan datang," kata dia.
Hasil akhir investigasi ini, sambung Galuzin, merupakan invesatigasi yang objektif dan seimbang, bekerjasama dengan Rusia, Indonesia, Perancis dan Amerika Serikat.
"Kesimpulan dan isi laporan sudah diterima oleh semua pihak yang terlibat," katanya. Dalam kesempatan itu, Galuzin juga mengucapkan belangsungkawa atas korban meninggal dunia saat terjadi kecelakaan Sukhoi Superjet 100 tanggal 9 Mei 2012 lalu.
"Saya menyampaikan belangsungkawa kepada semua warga negara Indonesia, Rusia, Amerika Serikat dan Perancis. Tugas kita bersama mengenang korban yang tewas," kata Galuzin.
(Zul)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012
Tags: