Makassar (ANTARA) - Tim pelatih tinju Sulawesi Selatan fokus mempertajam teknik Yoshua Holy Masihor yang akan memperkuat Indonesia pada kejuaraan tinju dunia "IBA Men's Boxing World Championship" di Kota Tashkent, Uzbekistan, 28 April-15 Mei.

Pelatih Tinju Sulsel Duhri Masihor di Makassar, Minggu, mengatakan sengaja memperbanyak agenda uji tanding untuk mengasah kemampuan bertarung Yoshua sebelum berlaga di ajang internasional 2023.

"Yoshua akan turun di kelas 57kg. Kita sengaja menyiapkan lawan sparing bagi Yoshua dari berbagai kelas berbeda, yakni di atas 60kg untuk semakin meningkatkan daya jelajahnya," ujar mantan atlet peraih medali emas SEA Games 1998 itu.

Ia menjelaskan, waktu yang tersisa akan terus dimaksimalkan. Apalagi calon lawan-lawan Yoshua pada kejuaraan tersebut dipastikan tidak akan mudah, khususnya petinju asal Kuba, Khazakstan, dan tentunya atlet tuan rumah Uzbekistan.

"Setelah menerima informasi dari PP Pertina beberapa hari yang lalu, kami yang tengah menjalani TC Pra-PON langsung fokus menangani Yoshua. Kita berharap persiapan ini dapat menjaga peluang Yoshua meraih prestasi maksimal di kejuaraan nanti," jelasnya.

Baca juga: Petinju Sulsel perkuat Indonesia di kejuaraan dunia Uzbekistan

Sementara itu, Yoshua mengaku sudah siap fisik dan mental menghadapi lawan-lawan tangguh di kejuaraan tinju dunia nanti.

Menurutnya, tampil di kejuaraan internasional merupakan kesempatan yang sangat langka bagi sulung dari lima bersaudara itu. Apalagi selama ini petinju Sulsel belum pernah tampil di ajang bergengsi tersebut.

''Saya tidak menyangka bisa lolos. Ini kesempatan emas buat saya. Saya tidak hanya sekedar mengejar prestasi, tapi juga menambah pengalaman dan jam bertanding di atas ring. Apalagi lawan yang dihadapi nanti adalah petinju-petinju hebat dari seluruh dunia," ujarnya.

Selain Yoshua, Indonesia juga diperkuat lima atlet muda potensial yakni Delwin R Lusi (Nusa Tenggara Timur) yang turun di kelas 48-51kg, Rejeki Manalu (Sumatera Utara) kelas 51-54kg, Gianlugi Kalaipupin (Maluku Utara) di kelas 57-60kg, Matius Mandiangan (DKI Jakarta) kelas 60-63,5kg, dan M Riko Prayogi (Lampung) di kelas 67-71 kg.

Timnas tinju Indonesia dijadwalkan berkumpul di Jakarta pada 25 April sebelum bertolak ke Uzbekistan pada 28 April 2023.

Baca juga: Pertina siapkan Muskita dan Huswatun untuk tembus Olimpiade 2024 Paris