Tokyo (ANTARA) - Salah satu polisi Jepang yang menjaga tempat pidato Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di kota Wakayama mengalami luka ringan akibat ledakan yang terjadi di tempat tersebut, lapor media Jepang pada Sabtu.

Pada Sabtu pagi, saat Kishida berkeliling tempat tersebut menjelang pidato, seorang pemuda dari keramaian melempar benda berbentuk silinder ke arahnya, yang diikuti suara ledakan dan bau asap. Perdana menteri tidak terluka dan segera meninggalkan tempat tersebut dengan mobil, kemudian mengatakan di tempat lain di kota bahwa kejadian tersebut tidak boleh mengganggu proses pemilu, menurut laporan kantor berita Jepang.

Dua benda silinder kemudian disita di tempat kejadian, satu diantaranya sudah meledak dan yang lainnya dipegang oleh penyerang, tambah laporan tersebut, mengutip sumber dalam penyelidikan.

Pelaku adalah seorang pria berusia 24 tahun berasal dari Prefektur Hyogo, Ryuji Kimura, yang ditangkap di tempat kejadian, kata laporan itu, menambahkan bahwa ia menolak berbicara dengan penyelidik sampai ia bertemu dengan pengacaranya.

Kejadian tersebut bukanlah serangan pertama terhadap politisi Jepang di negeri tersebut. Kurang dari setahun yang lalu, pada 8 Juli 2022, mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe tewas ditembak saat berbicara dalam pidato kampanye di Prefektur Nara. Pembunuhnya, Tetsuya Yamagami, mendekati politisi dari belakang dan melepaskan dua tembakan dari jarak sekitar 10 meter.

Penyerang mengatakan pada penyelidik bahwa ia telah memutuskan untuk melakukan pembunuhan karena dugaan hubungan Abe dengan sekte agama yang ia klaim telah membuat ibunya bangkrut. Kelompok tersebut membantah memiliki hubungan dengan perdana menteri.

Sumber: Sputnik
Baca juga: PM Jepang dievakuasi tanpa cedera dalam insiden bom asap
Baca juga: Perdana Menteri Jepang desak China untuk membebaskan seorang pekerja
Baca juga: Bertemu Kishida, CEO OpenAI pertimbangkan buka kantor di Jepang