"Pihak AFC akan datang ke Indonesia awal Januari nanti dan dari situlah kami ketahui kerangka kerja seperti apa yang harus dilakukan," kata Anggota Gugus Tugas dari perwakilan pemerintah Djoko Pekik di Jakarta, Senin.
Menurut dia, peran AFC dalam membantu menyelesaikan polemik sepak bola Indonesia cukup vital karena telah lembaga ini telah mendapatkan tugas khusus dari FIFA berdasarkan rapat Komite Eksekutif FIFA di Tokyo Jepang, Jumat (14/12).
Untuk itu, kata dia, Tim Gugus Tugas yang beranggotakan perwakilan pemerintah, KOI dan KONI ini terlebih dulu akan melakukan pertemuan jika perwakilan AFC sudah tiba di Indonesia.
Perwakilan AFC yang berpeluang besar datang ke Indonesia adalah Plt Presiden AFC Zhang Jilong. Hal ini pernah disampaikan oleh Ketua Tim Gugus Tugas Rita Subowo. Bahkan mantan Ketua KONI itu melakukan pembicaraan secara langsung.
"Saat ini kami masih menunggu pertemuan dengan AFC," kata pria yang juga Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kempora itu.
Ditanya masa depan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) yang dinilai sebagai institusi yang terlibat polemik dengan PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin, Djoko Pekik mengaku belum bisa memberikan jawaban yang tegas.
"Pemerintah jelas mengaku federasi yang sah. Tapi kami tetap harus bekerja sesuai kerangka kerja. Keberadaan KPSI tidak bisa dihilangkan begitu saja," katanya.
Penyelesaian polemik sepak bola Indonesia sesuai dengan keputusan Tokyo dilimpahkan ke AFC. Selain itu ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu pengembalian empat anggota Komite Eksekutif, penggabungan liga serta revisi statuta.
Hanya saja untuk pengembalian empat anggota Komite Eksekutif berpeluang besar mendapatkan tantangan jika PSSI memberlakukan syarat khusus di antaranya meminta maaf kepada anggota Komite Eksekutif lainnya.
Salah satu mantan anggota Komite Eksekutif PSSI yang harus meminta maaf adalah La Nyalla Mattalitti. Pria yang saat ini menjadi Ketua Umum PSSI versi KLB Ancol ini tetap pada pendiriannya yaitu tidak akan meminta maaf.
Senada dikatakan Tony Aprilani. Mantan anggota Komite Eksekutif PSSI yang dipecat ini berpikir ulang jika harus meminta maaf. Selain Tony dan La Nyalla, dua mantan anggota Komite Eksekutif yang diharapkan kembali adalah Erwin Dwi Budiawan dan Roberto Rouw.
(B016/N002)