Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana menyatakan bahwa Indonesia bukan negara "autopilot" karena ada kemajuan yang dicapai menyusul upaya yang dilakukan pemerintah.
"Kalau autopilot, pertumbuhan ekonomi hanya akan mencapai 5,0 persen atau paling tinggi 5,5 persen," kata Armida dalam pertemuan dengan pimpinan media massa di Jakarta, Senin.
Ia mengakui, perkembangan ekspor pada 2011 dan 2012 menunjukkan perkembangan negatif. Namun kondisi itu lebih karena dampak dari kondisi perekonomian global terutama Eropa dan Amerika Serikat yang melambat.
Menurut dia, ada berbagai upaya yang dilakukan pemerintah sehingga pertumbuhan investasi mencapai 11 persen.
"Tidak mungkin autopilot kalau pertumbuhan investasi mencapai 11 persen, maka tahun depan harus dipertahankan," katanya.
Ia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi 2012 kemungkinan masih dapat mencapai lebih tinggi dari perkiraan jika konsumsi pemerintah sesuai harapan.
Sementara target pertumbuhan ekonomi 7,0 persen baru dapat dicapai jika ekspor sudah `rebound` seperti tahun 2010.
Mengenai target pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2013 sebesar 6,8 persen, Armida mengatakan angka tersebut merupakan batas atas.
"Kita masih mengandalkan investasi dan konsumsi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi," katanya.
Ia berharap kondisi perekonomian global pada 2013 terutama di Eropa dan Amerika Serikat membaik sehingga kinerja ekspor kembali membaik dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Armida mengingatkan jika target pertumbuhan ekonomi tidak tercapai maka juga akan berdampak kepada besaran lain seperti penerimaan pajak dan angka defisit anggaran.
(ANTARA)
Armida: Indonesia bukan negara autopilot
17 Desember 2012 17:39 WIB
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Armida Salsiah Alisjahbana (ANTARA)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012
Tags: