Jakarta (ANTARA) - Wakil Hakim Agung Palestina Mohammed Abdalhafez Yousef Azzam mengaku bangga sekaligus tenang dengan keberadaan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf yang dengan teguh mendukung Palestina.

“Saya sangat bangga dengan keberadaan Gus Yahya. Kami merasa tenang karena Gus Yahya berada di pihak kami melalui cara Gus Yahya yang sangat humanis dan internasional,” kata Syekh Azzam dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat.

Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta, Jumat malam. Syekh Azzam datang bersama Konsul Kedutaan Palestina Ahmad Metani, sedangkan Gus Yahya didampingi Ketua PBNU H Amin Said Husni dan pengurus Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PBNU Ahmad Ginanjar Sya’ban.

Menurut Syekh Azzam, dunia Arab terutama bangsa Palestina harus banyak belajar dari Gus Yahya. Karena gagasan-gagasan besar Gus Yahya harus diterapkan dan disebarkan ke seluruh penjuru dunia Arab dan Palestina.

Tidak hanya itu, Syekh Azzam menilai gagasan fiqih peradaban penting untuk dapat diwujudkan dan diterapkan pada era sekarang. Untuk itu, ia sangat mendukung penuh gagasan tersebut.

“Penting pembaharuan beberapa pandangan keagamaan, tajdid al-khitab ad-dini. Kami mendukung penuh Gus Yahya termasuk fiqih peradaban yang mementingkan hak minoritas dan kemanusiaan,” katanya.

Dalam kunjungan pertamanya ke Indonesia itu, ia melihat keseriusan dan keteguhan bangsa Indonesia dan PBNU dalam memberikan dukungan terhadap Palestina.

Ia mengucapkan terima kasih dan merasa tersanjung serta merasa terhormat atas undangan pihak PBNU dan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang memberikannya kesempatan untuk dapat datang ke Indonesia.

“Kami melihat komitmen bangsa Indonesia terhadap Palestina sekaligus menunjukkan keberpihakan terhadap kemanusiaan dan dukungan terhadap Palestina tidak pernah putu,” imbuh dia.

Sementara itu, Gus Yahya menyampaikan bahwa NU hadir mencarikan solusi agar bisa diterima masyarakat internasional terkait Palestina dan Israel. Ia beralasan harus ada penyesuaian dengan masyarakat internasional terkait solusi terhadap persoalan kedua negara tersebut.

Ia mengajak dunia Islam agar dapat bersama-sama menemukan solusi yang demikian. Selain itu, Gus Yahya juga mengajak agar seluruh elemen masyarakat Palestina dapat Bersatu, baik Fatah, Hamas, Gaza, maupun Tepi Barat.

PBNU juga mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan pihak Israel terhadap Palestina. Ia menegaskan bahwa perdamaian dan kemanusiaan merupakan investasi yang paling baik di zaman sekarang.

Untuk itu, Gus Yahya menggagas Fiqih Peradaban sebagai respons terhadap tatanan baru dunia dengan mereformulasi fiqih baru yang lebih manusiawi, humanis, lebih toleran, damai, dan menjunjung tinggi kemanusiaan.

“Tidak ada investasi terbaik kecuali perdamaian dan kemanusiaan,” ucap Gus Yahya.

Baca juga: Ketum PBNU tegaskan Piagam PBB kunci selesaikan isu Palestina
Baca juga: Yayasan Muslim Sinarmas serahkan 1.000 mushaf Al Quran ke PBNU