Jembrana (ANTARA) - Kapolda Bali Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra melakukan pengecekan kesiapan fasilitas mudik di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali yang menjadi kawasan terpadat saat arus mudik.

"Ada beberapa hal yang kami lakukan agar arus mudik lancar, antara lain dengan melakukan rekayasa lalu lintas, yaitu membagi jalur jalan menurut jenis kendaraan,” katanya saat di Gilimanuk, Jumat.

Agar tidak terjadi penumpukan di loket tiket pelabuhan, ia mengimbau pemudik untuk membeli tiket secara online, sesuai aplikasi yang sudah disediakan otoritas pelabuhan.

Menurutnya, dengan membeli tiket secara online akan mempercepat pelayanan di loket masuk pelabuhan, sehingga penumpukan pemudik beserta kendaraannya di lokasi itu bisa diminimalkan.

Selain di Pelabuhan Gilimanuk, ia juga meninjau kantong-kantong parkir seperti di Terminal Kargo Gilimanuk, serta sejumlah pos pengamanan dan pelayanan di wilayah tersebut.

Kapolda juga sempat menyusuri jalur dari rekayasa lalu lintas, yang akan dilalui pemudik saat menuju Pelabuhan Gilimanuk.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, ada kendaraan yang akan diarahkan melewati jalan perkampungan di Gilimanuk untuk mengurai kemacetan,” ujar dia.

Sebelumnya, Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar (AKBP) I Dewa Gde Juliana mengatakan, untuk kelancaran arus mudik, salah satu yang pihaknya persiapkan adalah jalur alternatif selain jalan utama Denpasar-Gilimanuk.

Ia mengatakan, mendekati Pelabuhan Gilimanuk, mobil pribadi akan diarahkan melewati jalan perkampungan yang tembus ke pelabuhan.

"Jalur utama digunakan untuk kendaraan besar seperti bus dan sepeda motor. Dengan dipecah ke beberapa jalur, akan mengurangi kemacetan,” tambah dia.

Saat mengecek kesiapan anggotanya dalam Operasi Ketupat Agung 2023 beberapa hari lalu, ia mengingatkan anak buahnya tidak melakukan pelanggaran sekecil apapun saat mengamankan arus
mudik.

Menurutnya, pengamanan arus mudik sudah menjadi tanggungjawab rutin Polres Jembrana, hingga semestinya anggota sedikit banyak sudah paham dengan tugas-tugasnya.

Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah pengamanan di jalan kampung, yang akan menjadi jalur alternatif kendaraan pemudik.

"Akan ada anggota yang bertugas mengamankan jalur mudik yang menggunakan jalan kampung. Untuk mempermudah mobilitas, kami sediakan sepeda gayung,” katanya.

Ia juga mengungkapkan, armada kapal yang tersedia saat ini mampu mengangkut 12.800 kendaraan setiap hari, sehingga apabila kendaraan yang datang melebihi kapasitas itu, akan memicu antrian.

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, ia memperkirakan, kepadatan kendaraan pemudik yang menuju Pelabuhan Gilimanuk akan terjadi mulai sore hari hingga menjelang pagi.

"Biasanya mulai pukul 15.00 wita kendaraan pemudik mulai padat ke arah Gilimanuk. Kepadatan itu
akan terus bertambah hingga dinihari,” pungkas Dewa Gde Juliana.