Jakarta (ANTARA) - Entitas usaha PT Telkom Indonesia Tbk di bidang infrastruktur PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022 menyetujui akan membagikan dividen tunai 70 persen dari laba tahun buku 2022, ditambah spesial dividen 29 persen, sehingga total 99 persen laba bersih tahun buku 2022.

“Dari 70 persen maksimal untuk tahun buku 2022, kita tambahkan bonus 29 persen. Sehingga total 99 persen.”ujar Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama di Jakarta, Jumat.

Pihaknya melanjutkan pembagian dividen paling lama akan dilakukan satu bulan setelah RUPST, yang mana diperkirakan sebelum tanggal 17 Mei 2023.

Emiten berkode saham MTEL ini mencatatkan pendapatan senilai Rp7,73 triliun pada 2022, atau naik 12,51 persen year on year (yoy), dari sebelumnya Rp6,87 triliun pada 2021.

Dengan penjualan tersebut, perseroan mengantongi laba bersih sebesar Rp1,78 triliun, atau melonjak 29,25 persen yoy, dari sebelumnya Rp1,38 triliun pada 2021.

Sementara itu, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menyampaikan pembagian dividen tunai tersebut sebagai bentuk komitmen Mitratel untuk memberikan nilai terbaik kepada para pemegang saham.

Selain itu, dalam RUPST ini perseroan membahas sembilan mata acara, diantaranya Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2022, termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, Laporan Keuangan Tahun Buku 2022, serta pembebasan tanggung jawab anggota Direksi dan Dewan Komisaris.

Lalu, perseroan membahas terkait remunerasi (gaji/honorarium, fasilitas dan tunjangan) tahun buku 2023, serta tantiem tahun buku 2022 bagi Direksi dan Dewan Komisaris perseroan.

Kemudian, penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk memeriksa Laporan Keuangan Tahun Buku 2022 termasuk audit pengendalian internal atas pelaporan keuangan.

Lebih lanjut, perseroan juga melaporkan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham dan melakukan pembahasan atas perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham perseroan.

Pihaknya menyampaikan Mitratel mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp7 triliun untuk menunjang rencana pengembangan usaha organik dan in organik pada tahun 2023 ini yang diharapkan bisa meningkatkan performa kinerja perusahaan.

“Pendapatan perseroan ditargetkan tumbuh 11 persen yoy pada tahun 2023 ini,” ujar Teddy.

Untuk melanjutkan pertumbuhan kinerja positif di tahun ini, dia mengatakan perseroan menyusun strategi pengembangan ekosistem menara dengan terus menjaga pertumbuhan bisnis organik, ekspansi layanan pada ekosistem menara, dan menangkap peluang inorganik.

Teddy menjelaskan rencana bisnis tersebut menegaskan Mitratel sebagai perusahaan solusi infrastruktur digital (Digital InfraCo) terbesar yang independen lantaran memiliki menara telekomunikasi terbanyak yaitu sebanyak 35.418 unit, serta dilengkapi layanan pendukung digital dalam ekosistem menara seperti Tower Fiberization, Power-as-a-service, dan infrastructure-as-a-service untuk mendukung peningkatan layanan dari operator seluler.

Baca juga: Mitratel siap mendukung operator telekomunikasi perluas layanan 5G
Baca juga: Dukung 5G, Mitratel akan gelar 13 ribu km fiber optik tahun ini