Helsinki (ANTARA) - Presiden Finlandia Sauli Niinisto menyerukan pemahaman yang lebih baik terhadap meningkatnya ketegangan geopolitik dan peran Finlandia dalam politik global sebagai anggota baru Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Seruan itu ia sampaikan berpidato dalam sesi pembukaan sidang parlemen pada Kamis (13/4),

Niisto mengingatkan bahwa perlu ada kewaspadaan terus-menerus untuk menjaga keamanan wilayah Laut Baltik.

Dia juga mengatakan "bukan kepentingan utama Finlandia untuk memperburuk perebutan kekuasaan atau memperparah perpecahan menjadi blok-blok dengan tindakannya sendiri."

"Diplomasi kita sendiri diperlukan tidak hanya di Eropa tetapi juga di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Kita juga harus berbicara dengan mereka, dan mungkin terutama dengan mereka, yang melihat dunia secara berbeda dari kita," ujarnya.
Mengacu pada apa yang dia lihat sebagai potensi dampak keanggotaan Finlandia di NATO, Niinisto mengatakan dalam konferensi pers usai pidatonya di parlemen bahwa dia "tidak nyaman" dengan gagasan tentang Finlandia berpotensi menyimpan senjata nuklir


Niinisto mengatakan dirinya tidak menentang partisipasi Finlandia dalam perencanaan dan pelatihan nuklir NATO, tetapi itu "tidak berarti bahwa senjata nuklir akan dikirim ke Finlandia."

"Perjanjian multilateral sangat penting bagi kehidupan sebuah negara kecil. Itu pemikiran yang harus kita pegang," katanya.

Namun, "kondisi yang berubah dan teknologi militer yang berkembang pesat dapat memengaruhi penerapan perjanjian yang ada saat ini."