Rakyat Suriah menderita akibat berbagai sanksi
15 Desember 2012 23:34 WIB
Warga Suriah berlari menjauhi kota Ras al-Ain menuju kota perbatasan Turki, Ceylanpinar, provinsi Sanliurfa, Jumat (9/11). 9000 pengungsi Suriah meninggalkan negaranya menuju Turki dalam waktu 24 jam, menurut keterangan badan pengungsi PBB pada hari Jumat dan media pemerintah Turki mengatakan 26 tentara Suriah yang membelot juga tiba. Lebih dari 120 ribu pengungsi Suriah terdaftar ditampung di kamp Turki. Puluhan ribu lainnya yang tak terdaftar hidup di kota dan desa perbatasan Turki. (REUTERS/Stringer )
Damaskus (ANTARA News) - Sanksi-sanksi Barat terhadap Suriah menyebabkan penduduk menderita, kata Menteri Luar Negeri Walid Muallem kepada seorang pejabat penting Perserikatan Bangsa Bangsa di Damaskus Sabtu, yang dikutip media pemerintah.
PBB "harus turun tangan untuk menjamin (sanksi-sanksi Amerika Serikat dan PBB)dicabut," kata Muallem dikutip kantor berita SANA.
Sanksi-sanksi Amerika Serikat dan PBB "bertanggung jawab atas penderitaan warga Suriah," kata Muallem.
Dalam pertemuannya dengan Muallem, Wakil Sekjen PBB Urusan Kemanusiaan Valerie Amos mengatakan PBB "akan terus memberikan bantuan kemanusiaan berkoordinasi dengan pemerintah Suiah," kata SANA.
Muallem juga menyeru PBB "membantu usaha-usahanya untuk membangun kembali prasarana-prasarana dan rumah-rumah sakit yang hancur akibat kelompok-kelompok teroris bersenjata," mengacu pada pemberontak anti-pemerintah.
Hampir dua tahun meletusnya pemberontakan yang meningkat menjadi konflik berdarah, ratusan ribu warga Suriah menderita akibat kekurangan pangan, tempat penampungan dan bantuan medis.
Ratusan ribu orang meninggalkan negara itu mengungsi ke negara-negara tetangga.
Karena aksi kekerasan terus berlangsung, PBB memutuskan awal Desember menarik staf "yang tidak diperlukan" dari negara yang diamuk perang itu, kata seorang juru bicara.
Badan-badan urusan kemanusiaan organisasi itu, yang memperkerjakan warga lokal serta staf internasional, tetap mempertahankan wakil-wakil di provinsi-provinsi utama Suriah termasuk Damaskus, demikian AFP melaporkan.
(H-RN)
PBB "harus turun tangan untuk menjamin (sanksi-sanksi Amerika Serikat dan PBB)dicabut," kata Muallem dikutip kantor berita SANA.
Sanksi-sanksi Amerika Serikat dan PBB "bertanggung jawab atas penderitaan warga Suriah," kata Muallem.
Dalam pertemuannya dengan Muallem, Wakil Sekjen PBB Urusan Kemanusiaan Valerie Amos mengatakan PBB "akan terus memberikan bantuan kemanusiaan berkoordinasi dengan pemerintah Suiah," kata SANA.
Muallem juga menyeru PBB "membantu usaha-usahanya untuk membangun kembali prasarana-prasarana dan rumah-rumah sakit yang hancur akibat kelompok-kelompok teroris bersenjata," mengacu pada pemberontak anti-pemerintah.
Hampir dua tahun meletusnya pemberontakan yang meningkat menjadi konflik berdarah, ratusan ribu warga Suriah menderita akibat kekurangan pangan, tempat penampungan dan bantuan medis.
Ratusan ribu orang meninggalkan negara itu mengungsi ke negara-negara tetangga.
Karena aksi kekerasan terus berlangsung, PBB memutuskan awal Desember menarik staf "yang tidak diperlukan" dari negara yang diamuk perang itu, kata seorang juru bicara.
Badan-badan urusan kemanusiaan organisasi itu, yang memperkerjakan warga lokal serta staf internasional, tetap mempertahankan wakil-wakil di provinsi-provinsi utama Suriah termasuk Damaskus, demikian AFP melaporkan.
(H-RN)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012
Tags: