Oslo, Norwegia (ANTARA) - Parlemen Norwegia pada Kamis akan mendiskusikan proposal untuk penundaan atau penghentian rencana untuk melakukan elektrifikasi pada kilang gas alam cair (LNG) terbesar di Eropa Barat, dalam kontroversi terkait pengurangan emisi CO2 di negara itu.

Perusahaan minyak Equinor dan mitra-mitranya menunggu persetujuan untuk mengganti penggunaan gas di kilang tersebut dengan listrik dari jaringan milik negara untuk mengurangi emisi. Kilang tersebut adalah salah satu dari sekian banyak penghasil CO2 terbesar di Norwegia.

Akan tetapi, warga lokal menolak langkah tersebut, yang merupakan bagian dari skema Oslo untuk menerapkan elektrifikasi tempat-tempat industri untuk mengikuti Perjanjian Paris 2015.

Mereka khawatir hal tersebut akan berujung pada kekurangan daya, karena kilang itu akan menyerap sebagian besar listrik yang tersedia. Hal tersebut bisa berakibat pada hambatan dalam pembuatan industri-industri baru serta penyediaan lapangan kerja.

Penggembala dari suku Sami juga khawatir tiang listrik yang dibutuhkan untuk menyalurkan listrik akan dibangun di atas padang rumput tempat rusa-rusa mereka digembalakan. Menurut mereka, pemandangan dan suara tiang membuat hewan-hewan mereka takut, serta mengusik tradisi kuno.

Rencana tersebut menjadi sorotan para pemilih seiring dekatnya pemilihan lokal yang akan tiba akhir tahun ini, dan oposisi berusaha memanfaatkan peringkat buruk untuk pemerintahan yang minoritas bergaris tengah-kiri.

Tiga partai oposisi mengajukan untuk menunda dan bahkan menghentikan elektrifikasi tempat tersebut, atau mengurangi penggunaan daya dengan cara tetap menggunakan gas di kilang tersebut, tetapi menangkap emisi CO2 dan menahannya di bawah tanah dengan teknologi CCS.

Komite energi parlemen Norwegia merekomendasikan penolakan terhadap seluruh proposal tersebut. Akan tetapi, pemerintahan tidak punya suara mayoritas, dan bergantung pada suara dari partai oposisi Sosialis Kiri.

Pada Kamis (13/4), proposal keempat diajukan. Isinya adalah agar pemerintah meninjau kemungkinan untuk hanya menggunakan CCS di kilang tersebut tanpa mengambil daya dari jaringan negara. Proposal tersebut mendapatkan suara mayoritas di parlemen.

Mitra-mitra Equinor adalah TotalEnergies, Wintershall Dea, Neptune Energy, dan Petoro, perusahaan yang dimiliki Norwegia.

Sumber: Reuters

Baca juga: Norwegia dukung usaha Brazil menarik negara donor untuk Dana Amazon
Baca juga: Menteri LHK Bertemu Wamenlu Norwegia Bahas Perkembangan Kerja Sama Kedua Negara