Gubernur Jatim nyatakan banyak potensi kerja sama dengan China
13 April 2023 16:13 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kanan) menerima kunjungan Dubes RRC untuk ASEAN di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (13/4/2023). (ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim)
Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan banyak potensi kerja sama yang bisa ditingkatkan dengan negara China di antaranya di bidang pendidikan, pengembangan teknologi pertanian dan hortikultura.
"Di bidang pendidikan, kami meminta kerja sama beasiswa dari Pemerintah China untuk para mahasiswa dari Jatim terutama untuk jenjang S1, S2 dan S3. Beasiswa ini terutama di bidang pengembangan teknologi pertanian dan agrikultur," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan usai menerima kunjungan Duta Besar Republik Rakyat China (RRC) untuk ASEAN Hou Yanqi di Surabaya, Kamis.
Selain beasiswa, Khofifah juga meminta "short course" atau pelatihan dari Pemerintah China bagi para aparatur sipil negara (ASN) baik di lingkungan Pemprov Jatim maupun pemerintah kabupaten/kota, terutama terkait program pengentasan kemiskinan dan teknologi pertanian.
Selanjutnya, Khofifah berharap ke depan akan ada tim dari China, termasuk para pengusaha dan investor yang melakukan "business trip" ke Jatim untuk melihat potensi produk agrikultur Jatim. Sehingga ke depan investasi dari negeri China di Jatim dapat semakin besar.
Dubes Hou Yanqi mengatakan, ada kemiripan antara Jatim dan China terkait potensi sektor pertanian dan agrikultur.
Ia berharap dapat segera mengirim tim dari China yang bisa melakukan kunjungan bisnis ke Jatim untuk bisa melihat potensi di sektor ini.
"Kami juga termasuk negara pertanian sehingga sangat fokus, termasuk terkait penggunaan teknologi tinggi di alat pertanian. Saya lihat perkembangan pertanian di Jatim cukup baik. Kami juga banyak memberikan pelatihan atau workshop soal ini," katanya.
Termasuk soal beasiswa, Dubes Hou Yanqi menandaskan, setiap tahun Pemerintah China memiliki keinginan besar untuk memberikan program beasiswa terutama bagi negara-negara di ASEAN, termasuk Indonesia.
"Kami berkomitmen memberikan beasiswa untuk negara ASEAN untuk mencetak para ahli di bidangnya," ucapnya.
"Di bidang pendidikan, kami meminta kerja sama beasiswa dari Pemerintah China untuk para mahasiswa dari Jatim terutama untuk jenjang S1, S2 dan S3. Beasiswa ini terutama di bidang pengembangan teknologi pertanian dan agrikultur," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan usai menerima kunjungan Duta Besar Republik Rakyat China (RRC) untuk ASEAN Hou Yanqi di Surabaya, Kamis.
Selain beasiswa, Khofifah juga meminta "short course" atau pelatihan dari Pemerintah China bagi para aparatur sipil negara (ASN) baik di lingkungan Pemprov Jatim maupun pemerintah kabupaten/kota, terutama terkait program pengentasan kemiskinan dan teknologi pertanian.
Selanjutnya, Khofifah berharap ke depan akan ada tim dari China, termasuk para pengusaha dan investor yang melakukan "business trip" ke Jatim untuk melihat potensi produk agrikultur Jatim. Sehingga ke depan investasi dari negeri China di Jatim dapat semakin besar.
Dubes Hou Yanqi mengatakan, ada kemiripan antara Jatim dan China terkait potensi sektor pertanian dan agrikultur.
Ia berharap dapat segera mengirim tim dari China yang bisa melakukan kunjungan bisnis ke Jatim untuk bisa melihat potensi di sektor ini.
"Kami juga termasuk negara pertanian sehingga sangat fokus, termasuk terkait penggunaan teknologi tinggi di alat pertanian. Saya lihat perkembangan pertanian di Jatim cukup baik. Kami juga banyak memberikan pelatihan atau workshop soal ini," katanya.
Termasuk soal beasiswa, Dubes Hou Yanqi menandaskan, setiap tahun Pemerintah China memiliki keinginan besar untuk memberikan program beasiswa terutama bagi negara-negara di ASEAN, termasuk Indonesia.
"Kami berkomitmen memberikan beasiswa untuk negara ASEAN untuk mencetak para ahli di bidangnya," ucapnya.
Pewarta: Abdul Hakim/Hanif Nashrullah
Editor: Maswandi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: