Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali membuka seleksi penghargaan Primaniyarta bagi para eksportir guna mendorong peningkatan perdagangan luar negeri yang telah menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
"Kami di Kementerian Perdagangan senantiasa mendorong upaya-upaya peningkatan ekspor yang secara nyata telah menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Di tengah berbagai tantangan perdagangan saat ini, kami ingin memberikan apresiasi kepada para pengekspor dalam berbagai kategori atas langkah dan kinerja yang membanggakan," ujar Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Pendaftaran seleksi penghargaan Primaniyarta 2023 terbuka bagi para eksportir mulai Kamis (13/4) hingga 30 Juni 2023. Pelaku ekspor yang berminat mengikuti seleksi dapat mendaftarkan diri melalui tautan http://djpen.kemendag.go.id/primaniyarta/.
Penghargaan Primaniyarta merupakan penghargaan bergengsi di bidang ekspor yang rutin digelar Kemendag. Penghargaan tertinggi dari pemerintah kepada eksportir dan kepala daerah yang dinilai berprestasi dalam pengembangan ekspor ini akan dapat menjadi inspirasi untuk meningkatkan kinerja ekspor pelaku usaha dan daerah.
"Penyelenggaraan penghargaan Primaniyarta merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada eksportir nasional yang terus menumbuhkan ekspor Indonesia di tengah berbagai tantangan perdagangan dunia, terutama kelesuan akibat pandemi," kata Didi.
Didi berharap penghargaan Primaniyarta dapat memotivasi pelaku ekspor dan pemerintah daerah, sehingga mampu mendorong pertumbuhan jumlah pelaku ekspor yang tangguh dan berdaya saing di tengah situasi perdagangan dunia yang penuh tantangan.
Lebih lanjut, katanya penghargaan Primaniyarta sebagai salah satu pendorong dan motivasi bagi para eksportir Indonesia untuk terus meningkatkan prestasi di bidang ekspor, terutama dalam merespons tren perdagangan dunia yang kian dinamis. Melalui Primaniyarta, diharapkan lahir eksportir-eksportir baru yang inspiratif dalam meningkatkan kinerja perdagangan.
Primaniyarta 2023 memiliki sembilan kategori penerima penghargaan, yakni Eksportir Pengembang Pasar Baru, Eksportir Jasa, Eksportir Digital, Eksportir Produk Berkelanjutan, Eksportir Produk Inovatif, Eksportir Produk Industri Manufaktur, Eksportir Produk Halal dan Fesyen Muslim, Eksportir Pemula, dan Kepala Daerah Pendukung Ekspor.
Pada 2022, penghargaan Primaniyarta terdiri atas delapan kategori. Penghargaan diberikan kepada 14 penerima yang terdiri atas 12 eksportir dan dua kepala daerah terpilih.
Pandemi COVID-19 mempengaruhi perekonomian global, termasuk Indonesia. Namun, data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa kinerja ekonomi Indonesia terus menguat pada 2022 di tengah perlambatan ekonomi dunia dan kenaikan inflasi domestik.
Ekonomi Indonesia 2022 tumbuh 5,31 persen, lebih tinggi dibanding capaian 2021 yang tumbuh 3,70 persen. Kenaikan tersebut ditopang oleh tingginya kinerja ekspor yang menggantikan permintaan dalam negeri yang lemah. Neraca perdagangan Indonesia untuk produk nonmigas juga surplus sebesar 78,93 miliar dolar AS pada 2022.
Ekspor masih menjadi andalan utama sebagai penyumbang devisa negara. Nilai ekspor nonmigas Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 275,96 miliar dolar AS. Nilai tersebut meningkat 56,59 miliar dolar AS atau naik 25,80 persen jika dibanding 2021.
Sementara itu, pada 2021 nilai ekspor nonmigas tercatat sebesar 219,36 miliar dolar AS. Peningkatan ini menunjukkan masih kuatnya permintaan dunia, terutama yang berasal dari beberapa mitra dagang utama Indonesia.
Untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerintah bersama otoritas terkait terus berupaya mengantisipasi berbagai risiko global yang akan mempengaruhi neraca perdagangan dan perekonomian secara umum. Selain itu, pemerintah juga akan terus melakukan sejumlah upaya diversifikasi baik produk maupun negara mitra dagang.
Kemendag buka seleksi penghargaan Primaniyarta 2023
13 April 2023 16:09 WIB
Peraih anugerah Primaniyarta berpose bersama Presiden Joko Widodo (tengah) di Tangerang, Rabu (19/10/2022). (ANTARA/HO-Adpim Jatim)
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023
Tags: