Riyadh (ANTARA) - Pintu gerbang kedutaan besar Iran di Arab Saudi dibuka kembali pada Rabu (12/9) untuk pertama kalinya sejak ditutup tujuh tahun lalu, sebagaimana disaksikan Reuters.

Pembukaan kembali gerbang kedubes itu terjadi setelah adanya kesepakatan untuk menjalin kembali hubungan yang dapat meredakan rivalitas yang telah lama berlangsung antara kedua negara, yang telah memicu terjadinya sejumlah konflik di sekitar Timur Tengah.

Wartawan Reuters mengatakan bahwa gerbang besar kompleks kedubes Iran dibuka di Riyadh dengan tim yang memeriksa tempat tersebut. Sebuah truk putih juga terlihat memasuki gerbang.

Misi diplomatik tersebut dibuka beberapa jam setelah kementerian luar negeri Iran menyatakan sekelompok delegasi teknis telah tiba di Arab Saudi.

"Delegasi Iran akan mengambil langkah yang diperlukan di Riyadh dan Jeddah guna menyiapkan kedutaan besar dan konsulat jenderal," kata juru bicara kementerian luar negeri Iran, Nasser Kanaani, dalam sebuah pernyataan.

Misi diplomatik itu telah ditutup sejak Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran pada 2016, setelah kedubesnya di Teheran diserbu massa akibat perselisihan kedua negara terkait eksekusi yang dilakukan Riyadh terhadap ulama Syiah.

Kerajaan Arab Saudi, setelah penyerbuan kedubesnya di Teheran, meminta diplomat Iran untuk pergi dalam waktu 48 jam, sembari mengevakuasi staf kedutaannya dari Teheran.

Baca juga: Iran segera kirim perwakilan ke Saudi untuk buka lagi kedutaan

Hubungan kedua negara mulai memburuk setahun setelahnya, dampak dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yang mengintervensi dalam perang Yaman, di mana gerakan Houthi yang berpihak kepada Iran berhasil menggulingkan pemerintahan yang didukung Arab Saudi serta mengambil alih ibu kota Sanaa.

Riyadh menuduh Iran mempersenjatai Houthi, yang juga menyerang kota-kota Arab Saudi dengan pesawat tak berawak (drone) bersenjata dan rudal balistik.

Pada 2019, Arab Saudi menuding secara langsung Iran terhadap serangan di fasilitas minyak Aramco, yang mengakibatkan produksi minyaknya menjadi turun hingga separuhnya.

Iran menolak tuduhan-tuduhan tersebut.

Permusuhan antara dua rival bebuyutan regional dan produsen besar minyak tersebut membantu memicu pertikaian di sepanjang kawasan.

Pada Maret, kedua negara sepakat mengakhiri perseteruan diplomatik mereka dan membuka kembali hubungan diplomatik dalam kesepakatan yang ditengahi China.

Menteri luar negeri kedua negara bertemu di Beijing pada awal April untuk pertama kalinya dalam pertemuan formal antarmenlu mereka.

Pejabat Arab Saudi juga telah tiba di Iran untuk membahas prosedur guna membuka kembali kedutaan besar di Teheran dan konsulat di Mashhad, kata kementerian luar negeri Arab Saudi pada Sabtu.

Sumber : Reuters

Baca juga: Diplomat Arab Saudi dan Iran bertemu di China

Baca juga: Iran sebut pemulihan hubungan dengan Arab Saudi baik bagi perdamaian