Festival tersebut sejalan dengan agenda kick off Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Bangga Berwisata Indonesia (GBWI).
"Festival yang kita lakukan selama tiga hari di Lapangan Borarsi merupakan upaya pengendalian inflasi," kata Rommy.
Ia mengapresiasi sinergi kolaborasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Papua Barat maupun Kabupaten Manokwari bersama Bank Indonesia Papua Barat
Festival Ramadhan 2023 merupakan salah satu agenda kolaborasi Bank Indonesia dengan TPID Papua Barat dan TPID Manokwari.
"Terlaksananya festival berkat sinergi kolaborasi yang terjalin dengan baik," ucap Rommy.
Ia menerangkan pelaksanaan pasar murah pada rangkaian festival merupakan upaya pemerintah memitigasi pengendalian inflasi di Kabupaten Manokwari mendekati HBKN Idul Fitri.
Pasar murah diharapkan mampu menjadi sarana bagi masyarakat dalam mendapatkan komoditas dengan harga yang terjangkau.
Selain pasar murah, kata dia, terdapat agenda pameran produk UMKM Kabupaten Manokwari dan penyediaan kas keliling untuk memenuhi kebutuhan uang pecahan kecil bagi masyarakat.
"Dalam agenda ini kami imbau masyarakat gunakan QRIS untuk mendukung digitalisasi pembayaran," kata Rommy.
Sekretaris Daerah Papua Barat Dance Sangkek menuturkan bahwa Festival Ramadhan Manokwari 2023 adalah langkah tindak lanjut High Level Meeting TPID Provinsi Papua Barat yang telah dilaksanakan pada awal Maret 2023.
Sejalan dengan kondisi nasional, kata dia, tekanan inflasi di Manokwari berpotensi terakselerasi akibat lonjakan permintaan masyarakat pada berbagai komoditas.
Misalnya beras, minyak goreng, bawang merah, dan ikan laut yang perlu menjadi perhatian agar tidak mengalami lonjakan harga menjelang Idul Fitri 1444 H.
Baca juga: BI Papua Barat serukan belanja bijak selama Ramadhan 1444 H
Baca juga: BI Papua Barat menyediakan 33 lokasi penukaran uang rupiah layak edar
Baca juga: BI Papua Barat lakukan kurasi UMKM potensial dukung GBBI 2023