Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengajak orang tua untuk menerapkan pola pengasuhan positif dalam rangka mendukung tumbuh kembang anak.

"Pola pengasuhan positif yang penuh kasih sayang guna menciptakan interaksi yang baik antaranggota keluarga merupakan hal yang sangat penting," kata Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK, Jelsi Natalia Marampa di Jakarta, Rabu.

Jelsi menambahkan bahwa pola pengasuhan positif merupakan kunci utama dalam menyiapkan generasi unggul dan berkualitas.

Baca juga: Menteri PPPA: Pengasuhan anak yang berkualitas kunci cegah stunting

Baca juga: Kemenko PMK ajak pemda gencarkan strategi penurunan stunting


"Terlebih lagi pola pengasuhan positif mengedepankan kepentingan anak dan melibatkan anak dalam pengambilan keputusan, sehingga anak akan merasa disayangi dan dihargai," katanya.

Jelsi menambahkan pola pengasuhan positif dalam keluarga dapat mendukung program pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang saat ini terus digencarkan guna mewujudkan Generasi Emas 2045.

Menurut dia, keluarga dan lingkungan terdekat memiliki peran yang sangat besar dalam mengawal pertumbuhan dan perkembangan seorang anak sebagai generasi penerus bangsa.

"Untuk membesarkan seorang anak memerlukan dukungan semua pihak, oleh karena itu Kemenko PMK mengajak masyarakat, khususnya orang tua untuk bersama-sama menciptakan pola pengasuhan positif bagi anak," katanya.

Sementara itu, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK, Didik Suhardi mengingatkan bahwa pola asuh dapat mempengaruhi perkembangan karakter anak.

Baca juga: Kemenko: Perkuat edukasi tentang peran PHBS dalam mencegah stunting

"Pola asuh memegang peranan penting yang dapat mempengaruhi kualitas karakter anak, sehingga penerapan pola asuh menjadi hal yang sangat penting," katanya.

Didik Suhardi menjelaskan orang tua harus memberikan pendampingan dan keteladanan agar anak-anak mereka dapat menjadi pribadi yang berkarakter positif dan berakhlak mulia.

"Dengan demikian, diharapkan anak-anak tersebut akan menjalani kehidupan yang baik pada masa yang akan datang dan memiliki karakter yang positif," ujar Didik Suhardi.