Jakarta (ANTARA) - Uni Emirat Arab (UAE) tertarik untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, demikian kata Duta Besar UAE untuk Indonesia Abdulla Salem AlDhaheri.

Dubes Abdulla menekankan bahwa pihaknya ingin terlebih dahulu melihat cetak biru proyek di IKN demi menghasilkan kerja sama yang saling menguntungkan.

“Terkait ibu kota baru, kami amat tertarik. Namun ingin melihat proyeknya terlebih dahulu. Jika sudah ada proyek, kami akan berinvestasi. Dan bukan hanya satu entitas di UAE, kami adalah lima entitas besar,” kata Dubes Abdulla dalam acara iftar bersama media di Jakarta, Selasa (11/4) malam.

Sejumlah sektor menjadi daya tarik bagi UAE, mulai dari industri hingga energi hijau, seperti pembangkit tenaga panas bumi, pembangkit tenaga air, dan smelter aluminium ramah lingkungan.

“Kami sudah membahas tentang kawasan industri untuk Nusantara, Kalimantan. Kami tertarik akan hal itu,” ujar Abdulla.

Sejauh ini, menurut Abdulla, rencana investasi tersebut baru pada tahap pembicaraan. Bagaimanapun, UAE menyebut siap meneken perjanjian jika telah ada pembahasan tahap selanjutnya.

Baca juga: Indonesia dan PEA tindak lanjuti pembahasan kerja sama investasi IKN

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Infrastruktur UAE Suhail Mohamed Al Mazrouei menyampaikan pujian atas pembangunan kawasan ibu kota baru dari nol.

Ia juga menekankan bahwa pembangunan suatu kota akan memakan waktu lama, tidak akan selesai dalam satu waktu saja.

“Seluruh dunia sedang mencari contoh yang baik terkait mengubah ibu kota menjadi ibu kota hijau. Itu artinya masyarakat Indonesia mesti berbangga,” kata Suhail.

“Entah perlu waktu satu, lima, atau 10 tahun, IKN adalah ibu kota bertenaga ramah lingkungan. Saat ini tidak ada satupun ibu kota di dunia yang seperti itu, karenanya Indonesia akan mempunyai ibu kota hijau pertama di dunia,” ujar Suhail menambahkan.

Baca juga: Pengusaha UAE optimistis kerja sama RI usai temui Presiden Jokowi

Baca juga: Luhut: Pembangunan IKN tarik minat investor mancanegara