Mahfud MD ingatkan pentingnya Islam wasathiyah untuk jaga NKRI
12 April 2023 11:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD memberi ceramah untuk kader dan petinggi PDI Perjuangan saat peringatan Nuzulul Quran di Masjid At-Taufiq, kompleks Sekolah PDIP, Jakarta, Selasa (11/4/2023). ANTARA/HO-Humas Kemenko Polhukam
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD saat peringatan Nuzulul Quran bersama kader PDI Perjuangan di Jakarta mengingatkan pentingnya menerapkan ajaran Islam yang moderat (wasathiyah) karena itu dapat menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia.
Mahfud MD, saat memberi ceramah sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya, Rabu, menjelaskan Islam wasathiyah mengajarkan hubungan yang seimbang (tawazul) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sikap toleransi (tasamuh) karena mengakui bahwa perbedaan adalah berkah, dan visi untuk senantiasa hidup rukun dan damai (islah).
Di hadapan para kader dan petinggi PDI Perjuangan, termasuk Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan putrinya, Ketua DPR RI Puan Maharani, yang hadir secara virtual, Mahfud MD mengatakan bahwa presiden pertama RI Soekarno mempraktikkan ajaran Islam wasathiyah karena sejalan dengan Pancasila sebagai dasar negara.
"Menciptakan umat Islam yang di tengah (wasathiyah) sama persis dengan yang bisa digali dari dasar negara Pancasila," kata Mahfud MD saat peringatan Nuzulul Quran di Masjid At-Taufiq di kompleks Sekolah PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (11/4) malam, sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya, Rabu.
Pada acara yang sama, Mahfud juga menyampaikan ajaran dan praktik Islam wasathiyah merupakan satu dari banyak hal yang dapat dipetik dari Al-Qur'an.
Prof. Mahfud menilai Al-Qur'an menyimpan banyak pelajaran yang dapat menjadi pedoman membangun Indonesia.
"Al-Qur'an adalah kitab yang luar biasa. Mukjizat terbesar yang selalu menimbulkan ketakjuban. Banyak pedoman yang bisa kita ambil dalam membangun Indonesia," kata Mahfud MD.
Ia menambahkan bahwa slogan Bung Karno "Jas Merah" atau "jangan sekali-kali melupakan sejarah" pun ada dijelaskan dalam Al-Qur'an. Mahfud menyebut sebuah ayat dalam Al-Qur'an yang mengingatkan bahwa orang-orang beriman dan bertakwa wajib belajar pada sejarah untuk menata masa depan agar menjadi lebih baik.
"Sejak dahulu, negara ini berdiri dalam pemikiran intelektualitas Bung Karno sebagai sosok agamis yang nasionalis," kata dia.
Di lokasi yang sama, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, yang juga menjabat Ketua DPP PDI Perjuangan, mengatakan bahwa partainya memiliki hubungan yang baik dengan Mahfud MD sehingga dia pun diundang khusus memberi tausiah untuk kader PDI Perjuangan secara langsung dan virtual dari Masjid At-Taufiq.
"Alhamdulillah, Prof. Mahfud hubungannya sangat baik dengan PDI Perjuangan, khususnya dengan Ibu Hajah Megawati Soekarnoputri," kata Basarah saat memberi sambutan sebelum tausiah.
Baca juga: Komite TPPU segera bentuk tim gabungan terkait transaksi mencurigakan
Baca juga: Anggota DPR pertanyakan transaksi janggal tak ditindak sejak 2009
Mahfud MD, saat memberi ceramah sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya, Rabu, menjelaskan Islam wasathiyah mengajarkan hubungan yang seimbang (tawazul) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sikap toleransi (tasamuh) karena mengakui bahwa perbedaan adalah berkah, dan visi untuk senantiasa hidup rukun dan damai (islah).
Di hadapan para kader dan petinggi PDI Perjuangan, termasuk Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan putrinya, Ketua DPR RI Puan Maharani, yang hadir secara virtual, Mahfud MD mengatakan bahwa presiden pertama RI Soekarno mempraktikkan ajaran Islam wasathiyah karena sejalan dengan Pancasila sebagai dasar negara.
"Menciptakan umat Islam yang di tengah (wasathiyah) sama persis dengan yang bisa digali dari dasar negara Pancasila," kata Mahfud MD saat peringatan Nuzulul Quran di Masjid At-Taufiq di kompleks Sekolah PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (11/4) malam, sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya, Rabu.
Pada acara yang sama, Mahfud juga menyampaikan ajaran dan praktik Islam wasathiyah merupakan satu dari banyak hal yang dapat dipetik dari Al-Qur'an.
Prof. Mahfud menilai Al-Qur'an menyimpan banyak pelajaran yang dapat menjadi pedoman membangun Indonesia.
"Al-Qur'an adalah kitab yang luar biasa. Mukjizat terbesar yang selalu menimbulkan ketakjuban. Banyak pedoman yang bisa kita ambil dalam membangun Indonesia," kata Mahfud MD.
Ia menambahkan bahwa slogan Bung Karno "Jas Merah" atau "jangan sekali-kali melupakan sejarah" pun ada dijelaskan dalam Al-Qur'an. Mahfud menyebut sebuah ayat dalam Al-Qur'an yang mengingatkan bahwa orang-orang beriman dan bertakwa wajib belajar pada sejarah untuk menata masa depan agar menjadi lebih baik.
"Sejak dahulu, negara ini berdiri dalam pemikiran intelektualitas Bung Karno sebagai sosok agamis yang nasionalis," kata dia.
Di lokasi yang sama, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, yang juga menjabat Ketua DPP PDI Perjuangan, mengatakan bahwa partainya memiliki hubungan yang baik dengan Mahfud MD sehingga dia pun diundang khusus memberi tausiah untuk kader PDI Perjuangan secara langsung dan virtual dari Masjid At-Taufiq.
"Alhamdulillah, Prof. Mahfud hubungannya sangat baik dengan PDI Perjuangan, khususnya dengan Ibu Hajah Megawati Soekarnoputri," kata Basarah saat memberi sambutan sebelum tausiah.
Baca juga: Komite TPPU segera bentuk tim gabungan terkait transaksi mencurigakan
Baca juga: Anggota DPR pertanyakan transaksi janggal tak ditindak sejak 2009
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023
Tags: