London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih tinggi pada perdagangan Selasa waktu setempat (11/4), memperpanjang reli untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London bertambah 0,57 persen atau 44,16 poin menjadi menetap di 7.785,72 poin.
Indeks FTSE 100 terangkat 1,03 persen atau 78,02 poin menjadi 7.741,56 poin pada Kamis (6/4), setelah menguat 0,37 persen atau 28,42 poin menjadi 7.662,94 poin pada Rabu (5/4) dan tergerus 0,50 persen atau 38,48 poin menjadi 7.634,52 poin pada Selasa (4/4).
Bursa Efek London ditutup pada Jumat (7/4) dan Senin (10/4) untuk libur Paskah.
Rio Tinto PLC, sebuah perusahaan pertambangan yang berfokus pada pertambangan aluminium, borat, tembaga, emas, bijih besi, timah, perak, timah, uranium, seng, bahan baku titanium dioksida, intan, garam, dan zirkon melambung 4,91 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan pertambangan yang memiliki dan mengoperasikan tambang tembaga di Chile dan melakukan kegiatan eksplorasi di Chile dan Peru, Antofagasta PLC melonjak 4,83 persen; serta perusahaan pertambangan. bidang eksplorasi, pengembangan, produksi, dan pengolahan bijih besi, batubara metalurgi dan tembaga BHP Group Limited menguat 4,29 persen.
Sementara itu, Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Disusul oleh saham perusahaan penyelenggara perdagangan saham dan informasi keuangan London Stock Exchange Group PLC yang merosot 1,17 persen; serta perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris GSK PLC yang kehilangan 1,09 persen.
Baca juga: Saham Inggris untung hari kedua, indeks FTSE 100 bertambah 1,03 persen
Baca juga: Saham Inggris dibuka menguat menjelang liburan Paskah
Saham Inggris perpanjang reli, indeks FTSE 100 bertambah 0,57 persen
12 April 2023 04:24 WIB
Ilustrasi - Saham-saham Inggris merosot pada perdagangan Senin (16/8/2021). ANTARA/Juns
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023
Tags: