Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengatakan bahwa semua hal yang dilakukan oleh Ukraina adalah mengarah ke perdamaian.

“Ini (perdamaian) adalah sesuatu yang akan kami perjuangkan selama berabad-abad,” kata Dubes Hamianin dalam acara pemutaran film dokumenter berjudul “Hostomel: The Story of One House” di Jakarta, Selasa.

Acara tersebut diadakan oleh Kedutaan Besar Ukraina bekerja sama dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).

Dubes Hamianin menyebutkan ia tidak tahu kapan perang akan berakhir dan kapan kedamaian kembali ke Ukraina.

“Saya selalu ditanya kapan perang akan berakhir, kapan kedamaian akan kembali. Saya tidak tahu kapan, saya bukan orang yang bisa melihat masa depan,” ujar Dubes Hamianin.

Dubes Hamianin mengatakan bahwa mereka berdoa untuk perdamaian dan perang di Ukraina segera berakhir.

“Kami tidak hanya berdoa, kami berjuang untuk itu setiap hari. Dan saya berharap seluruh orang di dunia menyadari ini, mengerti tentang ini, dan mendukungnya,” kata Dubes.
Baca juga: Ukraina lanjutkan ekspor listrik ke Eropa

Dubes Hamianin menambahkan bahwa yang terjadi di Ukraina adalah perang kediktatoran melawan demokrasi.

“Ini bukanlah perang di wilayah tertentu atau perebutan wilayah. Ini adalah perang kediktatoran dan tirani melawan demokrasi,” kata Dubes Hamianin.

Dubes Hamianin juga mengatakan bahwa Ukraina akan melewati itu semua, menjadi lebih kuat, dan menjadi lebih bersatu.

“Tetapi yang lebih penting dari itu semua adalah kami akan tetap menjadi manusia,” ujarnya.

Film dokumenter “Hostomel: The Story of One House” adalah karya seorang sutradara bernama Viktor yang tinggal di Hostomel, sebuah kota dekat Kiev.

Film dokumenter tersebut menceritakan Viktor dan sejumlah warga yang tinggal di sebuah apartemen di Hostomel dan berusaha menyelamatkan diri dari serangan yang terjadi Ukraina.

Dalam acara tersebut, Kedubes Ukraina juga memberikan buku tentang Ukraina pada FPCI, beberapa di antaranya berjudul “The Gates of Europe: History of Ukraine”, “Ukraine: West East”, “Ukraine: Central South”, dan “100 Key Events in Ukrainian History”.

Baca juga: Ribuan pengunjuk rasa di Jerman serukan perdamaian di Ukraina
Baca juga: Paus doakan perdamaian Ukraina dan kecam kekerasan di Timur Tengah
Baca juga: Ukraina: Rusia lakukan taktik "bumi hangus" di Bakhmut