Kendari (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta seluruh pemerintah daerah (pemda) agar terus merawat kerukunan dan keberagaman yang dimiliki guna mencegah adanya konflik yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa.

"Indonesia adalah negara yang beragam, plural. Di satu sisi kekayaan keberagaman itu mengandung potensi konflik yang sangat besar, yang kalau tidak di-manage itu bisa jadi pecah," kata Mendagri saat membuka rapat koordinasi nasional (Rakornas) terkait membentuk ketahanan di bidang ekonomi, sosial dan budaya di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa.

Menurut Tito, bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural, bangsa yang penuh disparitas, bersuku-suku lebih dari 1.300 suku, berbangsa-bangsa dan beragam keagamaan.

Baca juga: Sekjen Kemendagri ingatkan ASN terapkan pola hidup sederhana

Namun di sisi lain kekayaan keberagaman itu merupakan potensi konflik karena semakin beragam dan banyaknya perbedaan maka potensi konflik akan semakin besar, sehingga dia mengajak untuk merawat semua itu demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Keberagaman yang ada ini di satu sisi adalah kekayaan bagi kita karena tidak banyak negara atau bangsa lain yang memiliki keragaman sedemikian seperti Indonesia dan tidak banyak negara yang mampu merawat untuk tetap menjadi suatu kesatuan," ujar Mendagri.

Menurutnya kekayaan paling besar dan berharga yang dimiliki bangsa Indonesia adalah bukan banyaknya hasil bumi ataupun jumlah penduduk tetapi keberagaman suku, agama, dan ras yang hingga saat ini masih terawat dengan baik.

"Bukan kekayaan alam pemberian Tuhan yang menjadi paling besar dan bukan jumlah penduduk di Indonesia tetapi yang paling besar adalah kita sampai hari ini masih menjadi satu negara tidak terpecah dengan beragam suku agama dan ras," tutur Mendagri.

Mendagri mengibaratkan keamanan bagaikan kesehatan yang harus dirawat dengan baik karena jika seseorang telah sakit maka uang tidak akan berharga, begitu pun jika bangsa ini tidak aman maka kekayaan keberagaman yang dimiliki bangsa ini tidak ada artinya.

Tito meminta kepada seluruh kepala daerah agar terus membangun koordinasi dengan forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda), tokoh agama dan pihak terkait lainnya demi menciptakan situasi yang selalu aman dan kondusif.

Mendagri menambahkan bahwa bangsa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara besar dan makmur tetapi harus selalu bersatu dan mencegah ancaman yang paling tinggi yaitu konflik internal.

"Untuk itulah semua harus dilakukan dengan semua kebersamaan, semua hal yang menjadi kepentingan kita bersama itu harus dieksploitasi. Sebaliknya yang membedakan kita harus kita kecilkan agar kita tetap menjadi satu bangsa dan menjadi kekuatan untuk bisa melompat menjadi negara yang mendominasi dunia," pungkas Mendagri.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar rapat koordinasi nasional (Rakornas) terkait membentuk ketahanan di bidang ekonomi, sosial dan budaya di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar mengatakan rapat koordinasi yang dilaksanakan pihaknya sebagai upaya menciptakan iklim kondusif menghadapi Pemilu 2024.

"Rapat koordinasi bidang ketahanan ekonomi, sosial dan budaya ini titik tekanya adalah memantapkan kerukunan sosial kita dalam rangka menuju tahapan Pemilu 2024 yang aman dan damai," katanya.

Dia menyampaikan dalam rapat tersebut seluruh kementerian dan lembaga terkait dari hulu hingga hilir, sejumlah gubernur, bupati/walikota, dan pihak-pihak terkait diundang oleh Kemendagri.

"Kita undang mulai dari Kementerian Sosial, Bappenas, BNN, Kementerian Perlindungan Anak, kepolisian, kejaksaan dan seterusnya," ujar dia.

Baca juga: Mendagri minta pemda optimalkan peran Baznas mengentaskan kemiskinan
Baca juga: Mendagri tunjuk Asmar sebagai Pelaksana Tugas Bupati Kepulauan Meranti