BNPT dan BKKBN kerja sama untuk lindungi anak muda dari radikalisme
11 April 2023 19:57 WIB
Kepala BNPT RI Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel (kiri) bersama Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo (kanan) usai penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta, Selasa (11/4/2023). ANTARA/HO-BNPT
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membangun kerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk melindungi anak muda dari paham radikalisme.
"Kita membangun kesadaran dengan para pihak untuk mencegah masuknya ideologi itu di sendi-sendi kehidupan, bagaimana kita membangun ketahanan masyarakat," kata Kepala BNPT RI Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel saat Penandatanganan Nota Kesepahaman bersama BKKBN dan Perjanjian Kerja Sama dengan PT Pelindo (Persero) di Jakarta, Selasa.
Dalam keterangannya, Kepala BNPT RI menjelaskan bahwa kerja sama dengan BKKBN akan fokus pada membangun ketahanan anak muda dari radikalisme.
Selaras dengan yang dikatakan Prof. Rycko, Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo menuturkan bahwa kerja sama ini sangat strategis karena bertujuan memperbaiki kualitas generasi muda dalam mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045.
"Kerja sama ini sangat strategis karena memperbaiki kualitas generasi muda kita yang jumlahnya lebih banyak, kita harus bisa keluar dari jebakan itu (terorisme)," kata Hasto.
Dalam hal kerja sama dengan PT Pelindo (Persero), asesmen terhadap aset perusahaan pelat merah tersebut akan dilakukan dalam rangka perlindungan terhadap tindak pidana terorisme.
Selain itu, sosialisasi pencegahan juga akan diberikan kepada pegawai PT Pelindo (Persero) serta anak perusahaan dan afiliasinya.
"Kami berharap Pelindo dijaga, edukasi bagi kami semua pegawai Pelindo, juga melakukan asesmen agar aset kami dapat berguna untuk Indonesia," ujar Direktur Utama PT Pelindo (Persero) Arif Suhartono.
Baca juga: Anggota DPR: Radikalisme agama di Israel membahayakan perdamaian dunia
Baca juga: Kepala BNPT Rycko Amelza ungkap tiga strategi penanggulangan terorisme
"Kita membangun kesadaran dengan para pihak untuk mencegah masuknya ideologi itu di sendi-sendi kehidupan, bagaimana kita membangun ketahanan masyarakat," kata Kepala BNPT RI Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel saat Penandatanganan Nota Kesepahaman bersama BKKBN dan Perjanjian Kerja Sama dengan PT Pelindo (Persero) di Jakarta, Selasa.
Dalam keterangannya, Kepala BNPT RI menjelaskan bahwa kerja sama dengan BKKBN akan fokus pada membangun ketahanan anak muda dari radikalisme.
Selaras dengan yang dikatakan Prof. Rycko, Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo menuturkan bahwa kerja sama ini sangat strategis karena bertujuan memperbaiki kualitas generasi muda dalam mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045.
"Kerja sama ini sangat strategis karena memperbaiki kualitas generasi muda kita yang jumlahnya lebih banyak, kita harus bisa keluar dari jebakan itu (terorisme)," kata Hasto.
Dalam hal kerja sama dengan PT Pelindo (Persero), asesmen terhadap aset perusahaan pelat merah tersebut akan dilakukan dalam rangka perlindungan terhadap tindak pidana terorisme.
Selain itu, sosialisasi pencegahan juga akan diberikan kepada pegawai PT Pelindo (Persero) serta anak perusahaan dan afiliasinya.
"Kami berharap Pelindo dijaga, edukasi bagi kami semua pegawai Pelindo, juga melakukan asesmen agar aset kami dapat berguna untuk Indonesia," ujar Direktur Utama PT Pelindo (Persero) Arif Suhartono.
Baca juga: Anggota DPR: Radikalisme agama di Israel membahayakan perdamaian dunia
Baca juga: Kepala BNPT Rycko Amelza ungkap tiga strategi penanggulangan terorisme
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023
Tags: