Paris (ANTARA News) - Valentino Rossi, yang berperan sebagai raksasa tidur saat memperkuat Ducati, bertekad untuk bangkit dari tidurnya pada 2013 setelah kembali ke Yamaha.
Rossi, yang hanya tiga kali naik podium saat dua musim menunggangi Ducati, kembali berada satu tim dengan Jorge Lorenzo, sehingga dipastikan kemitraan mereka akan berlangsung menarik jika tidak dikatakan akan berlangsung sengit.
Ketika pebalap Italia itu, yang memenangi empat dari tujuh gelar MotoGP dia dengan Yamaha, sekarang mendapati dirinya berada di posisi yang tidak biasa, di mana ia harus membuktikan sesuatu, Lorenzo memasuki 2013 sebagai juara dunia.
Pemuda Spanyol itu berhasil mengungguli rival bebuyutannya Dani Pedrosa, di mana Lorenzo mengamankan gelar di GP Australia ketika rivalnya yang memperkuat Honda itu terjatuh.
Meski gagal menjadi juara dunia, Pedrosa menutup musimnya dengan cukup baik, dengan meraih kemenangan di balap terakhir di Valencia di mana kali ini justru Lorenzo yang gagal menyelesaikan balap.
Kemenangan ke-45 bagi Pedrosa sepanjang karirnya membuat ia mengoleksi 332 angka, tertinggal 18 angka dari Lorenzo.
Di urutan ketiga pada GP Valencia, mantan juara dunia Casey Stoner melakukan balap terakhirnya sebelum pensiun.
Rekan setim pebalap Australia itu menandai kesempatan itu dengan menggantungkan tanda bertuliskan "Pergi Memancing" pada dinding trek.
Stoner, yang mengkritik tindakan Rossi kembali ke Yamaha, turun dari sepeda motornya dan berkata, "Ini merupakan cara fantastis untuk mengakhirinya (karir saya), terima kasih banyak untuk semua orang, kepada semua pendukung saya pada beberapa tahun terakhir, ada banyak cara lain yang lebih buruk untuk pensiun."
Lorenzo mengatakan pencapaian gelarnya ini telah mengangkat beban yang sempat membelenggu dirinya.
"Ini merupakan emosi besar sebab tahun ini lebih sulit daripada gelar dunia pertama saya (pada 2010), karena saya tahu para kompetitor saya lebih kuat dan lebih konstan pada tahun ini, dan saya tahu saya harus menjadi lebih konstan daripada mereka," ucapnya.
"Ketika saya pertama kali masuk ke Moto GP saya perlu belajar dari kesalahan-kesalahan saya, mengetahui batas-batas saya dan mencoba untuk tidak melewati batas, maka untuk alasan ini saya sangat bangga terhadap evolusi saya."
"Saya merasa emosional untuk kompetisi yang keras dan ketat. Saya perlu menjadi kuat dan benar-benar terfokus. Untuk alasan ini saya merasa punggung saya telah dibebaskan dari beban."
Mungkin karena Stoner tidak lagi membalap pada 2013, sehingga ia dapat mengecam masa-masa suram Rossi di Ducati, dengan menuding pria Italia itu telah "melompati kapal."
Bagi Rossi, kembalinya dia ke Yamaha menyuntikkan kehidupan baru yang diharapkan dapat mengubah peruntungannya.
"Ini adalah kepulangan bagi saya, dan perasaannya seperti (saya) tidak pernah pergi," kata Rossi seperti dilansir AFp.
Berefleksi pada dua musim yang tidak sukses dengan Ducati, Rossi berkata kepada BBC, "Itu seperti mimpi, itu adalah pertaruhan hebat dan penting untuk berusaha dan menang bagi Ducati, namun sayangnya kami tidak melakukannya. Itu adalah dua musim yang sulit."
"Kami mencoba banyak hal, namun kami tidak pernah mampu memperbaiki sejumlah masalah. Kami melakukan beberapa balap yang bagus dan mendapat sedikit hasil bagus, namun tidak mampu memenuhi apa yang semua orang harapkan. Kami kalah bertaruh."
Mengenai prospek-prospeknya untuk 2013, pebalap 33 tahun ini menambahkan, "Saya berada di usia tertentu dan saya tidak tahu berapa tahun lagi saya akan meneruskan di Moto GP, maka saya harus membalap dengan sepeda motor terbaik semampu saya."
"Untungnya sepanjang karir saya, saya kurang lebih telah memenangi segalanya, maka saya perlu menikmatinya untuk mendapat motivasi yang tepat."
"Saya perlu untuk datang ke sirkuit setiap pekan dengan peluang untuk bertarung demi kemenangan. Ini akan sulit, namun itulah mengapa saya berganti tim."
Jika Rossi dapat menyalakan kembali sinarnya, Lorenzo dan kawan-kawan akan menghadapi pertarungan berat pada tahun depan.
(H-RF/I015)
Rossi siap bangkit
12 Desember 2012 21:38 WIB
Valentino Rossi. (FOTO ANTARA/REUTERS/Mohammed Dabbous)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012
Tags: