Jakarta (ANTARA) - Produksi ladang gas laut ultra-dalam pertama yang dikembangkan dan dibangun secara mandiri oleh China di Shenhai Yihao atau Laut Dalam No 1, ditingkatkan menjadi produksi kendali jarak jauh.

Ladang gas tersebut kini dapat memastikan produksi yang aman serta stabil saat badai, demikian disampaikan China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) pada Senin (10/4).

Tantangan terbesar yang dihadapi ladang gas laut ultra-dalam adalah frekuensi badai saat musim panas dan musim gugur, tetapi peralatan produksi di Laut Dalam No. 1 saat ini berada dalam kondisi operasional yang optimal, jelas Liu Xiaogang, manajer umum anak perusahaan CNOOC di Hainan.

Ladang gas Laut Dalam No. 1 terletak 150 kilometer dari Kota Sanya di Hainan, provinsi berbentuk pulau di China selatan, dan mampu beroperasi pada kedalaman maksimum lebih dari 1.500 meter di laut. Ladang gas ini telah memasok lebih dari 4,5 miliar meter kubik gas sejak mulai beroperasi pada Juni 2021.

Pengoperasian ladang gas tersebut menunjukkan kemampuan China dalam pengeboran minyak dan gas di laut ultra-dalam, dan sangat penting untuk memastikan keamanan energi nasional, mengoptimalkan struktur energi negara, serta mendorong pembangunan ekonomi regional.