Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI dan warga Indonesia di Tunisia menggelar malam peringatan Nuzulul Quran di Wisma Duta Besar RI di Tunis pada Minggu (9/4).

Kegiatan itu dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi, dua penceramah--Syaikh Shalahuddin al-Mustawi dan Ardi Pramana--dan para mahasiswa Indonesia di Tunisia, menurut keterangan KBRI Tunis pada Selasa.

Pada kesempatan itu, Dubes Zuhairi menyampaikan bahwa tradisi memperingati Nuzulul Quran merupakan momen untuk menjadikan Al Quran pembangun peradaban.

"Bangsa Indonesia mempunyai modal untuk membangun peradaban adiluhung, karena mempunyai kitab suci Al Quran, yang dapat dijadikan sumber dan modal sosial," katanya.

"Peringatan malam turunnya Al Quran merupakan tradisi baik khas Indonesia, yang diprakarsai Bung Karno di Istana Merdeka. Menurut Bung Karno, Al Quran adalah sumber rasionalitas dan kemajuan peradaban bangsa," ujar Zuhairi.

Sementara itu, Syaikh Shalahuddin al-Mustawi dalam ceramahnya menekankan pentingnya menjadikan Al Quran sebagai energi perubahan dan kerja.

"Sama dengan Indonesia, para pendiri bangsa dan ulama Tunisia menjadikan Al Quran sebagai energi perubahan dan kerja bagi kemajuan," kata Ketua Dewan Tinggi Islam Tunisia tersebut.

Dia menambahkan bahwa peringatan Nuzulul Quran di Indonesia merupakan tradisi yang sangat baik, sehingga Indonesia mempunyai citra positif di dunia Islam.

Sementara itu, Ardi Pramana dalam ceramahnya menyampaikan pentingnya Ramadhan sebagai momen untuk meningkatkan iman dan kepedulian sosial pada sesama manusia.

"Dan itu sebenarnya esensi dari turunnya Al Quran," katanya.

Peringatan Nuzulul Quran yang digelar KBRI Tunis itu dimulai dengan buka puasa bersama dengan sajian kuliner Nusantara.

Baca juga: Dubes RI blusukan di Jandouba Tunisia untuk kunjungi WNI
Baca juga: Dubes RI paparkan kemajuan Indonesia di media Tunisia