San Francisco (ANTARA News) - Pergeseran ke ponsel pintar dan tablet menjadi-jadi sepanjang tahun ini sehingga menghancurkan minat memiliki laptop dan memaksa pabrikan komputer untuk beradaptasi dengan era internet mobile.

Kecenderungan ini akan mendapatkan momentumnya pada 2013 di mana orang yang menggunakan gadget akan tetap terkoneksi dengan Web sembari tetap beraktivitas dan beralih ke sistem komputer rumahan dan kantor yang lebih canggih.

"Tablet tak akan membunuh PC (komputer personal)," kata analis Forrester Research, Frank Gillet, kepada AFP. "Tablet akan memaksa PC berevolusi."

Bukti bahwa evolusi itu tengah berlaku adalah langkah Microsoft menempelkan Windows baik pada tablet dan ponsep pintar maupun dekstop dan laptop.

Microsoft bahkan menjual produk Surface-nya yang berbasis tablet pada peluncurkan Windwos 8 Oktober lalu.

"Saya pikir PC tak akan menghilang," kata analis Rob Enderlel pada Enderle Group di Lembah Silikon. "Yang jelas kita akan melalui kegalauan itu. Pasar hanya menata ulang dirinya pada seputar produk-produk baru."

Manakala orang lebih memilih tablet ketimbang laptop untuk komputasi, mereka akan menginginkan layar besar dan lebih cepat kala mereka memutuskan untuk kerja yang sesungguhnya, kata para analis.

"Tablet Anda akan mengerjakan banyak hal sehingga makin sedikit orang yang menginginkan laptop, namun manakala Anda menggunakan dekstop maka Anda ingin sesuatu yang sangat berbeda dari (kemampuan) tablet Anda," kata Gillet. "Saya kira kita akhirnya akan melihat reinvensi PC-PC."

Gillett melukiskan sebuah masa depan di mana orang akan pindah pekerjaan secara mulus dari perangkat mobile ke dekstop di mana tablet bisa ditanam dan diperkuat dengan sensor, prosesor, layar besar, dan banyak lagi.

Dia menggambarkan konsep ini sebagai bingkai-bingkai untuk komputasi.

Analis ini berpendapat bahwa ekonomi yang melambat adalah diantara faktor di balik jeda sesaat dalam membeli PC karena orang berilusi bahwa mereka akan melakukan apa saja dengan tablet, padahal tidak begitu.

"Tablet akan menggantikan, beberapa atau bahkan banyak laptop, namun lebih karena tablet tidak bisa melakukan kerjaa sebanyak laptop dan akhirnya ini malah merangsang (meningkatnya) penjualan PC," kata Gillett seperti dikutip AFP. "Yang akhirnya terjadi di sini adalah laptop dan dekstop akan dikembangkan lagi dan diciptakan kembali untuk dunia tablet."

Pasar tablet dan ponsel pintar sangatlah berkembang sehingga PC ditinggalkan orang. Microsoft yang adalah perusahaan IT terbesar pada 2009 berkat dominannya sistem operasi Windows bagi PC, jatuh di bawah Apple dan tengah berjuang untuk tetap menjadi pemain besar dengan insentif yang didapatkan Google dan Amazon.

Bekas raksasa IT seperti Hawlett-Packard dan Dell juga tengah berjuang melawan anjloknya permintaan karena melonjaknya penjualan komputer table dan perangkat lainnya.

Namun, Enderle menggarisbawahi bahwa Lenovo yang berbasis di China juga terus meningkat penjualannya di tengah menjamurnya perangkat berkomputasi.

"Lenovo memperlihatkan sukses pada semua kategori, menegaskan pandangan bahwa selagi pasar memiliki lebih banyak pilihan produk maka itu pastilah komputasi personal," kata Enderle.

Lebih dari 32 juta tablet telah dikapalkan ke seluruh dunia pada kuartal tiga 2012. Jumlah ini naik 75 persen dibandingkan priode sama tahun lalu, kata Futuresource Consulting.

Futuresource memproyeksikan bahwa pengapalan tablet ke seluruh dunia akan mencapai rekor 137 juta unit atau naik hampir tiga kali lipat pada lima tahun ke depan.

Faktor terbesar di balik sukses tablet yang membuat harganya turun rata-rata di bawah 400 dolar AS ini adalah persaingan antarpembuat perangkat dengan memanfaatkan sistem operasi Android dari Google. (*)