Kudus (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, selama 2012 menyediakan 1,01 juta bibit pohon untuk penghijauan di lahan-lahan kritis di daerah setempat kata Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kudus Budi Santoso.

"Kita sudah mendistribusikannya ke sejumlah desa di Kabupaten Kudus untuk ditanam di lahan yang memang membutuhkan penghijauan," ujarnya ditemui usai mengikuti acara gerakan penanaman satu miliar pohon di Desa Kedungsari, Kecamatan Gebog, di Kudus, Rabu.

Ia memperkirakan, pendistribusian hingga kini sudah mencapai 40-an persen dari stok bibit pohon yang mencapai 1,01 juta bibit.

Dari 1,01 juta bibit, katanya, sebanyak 115.000 batang merupakan bantuan dari Kementerian Kehutanan melalui BP DAS Pemali Jeratun, kelompok tani Kebun Benih Rakyat (KBR) sebanyak 750.000 batang, dan Bupati Kudus melalui APBD Kudus 2012 sebanyak 143.700 batang.

Bibit pohon yang disediakan, yakni bibit jati, mahoni, sengon, jabon, alpukat, durian, cengkih, petai, manggis, mangga, dan rambutan.

"Pengadaan jenis bibit pohon, juga disesuaikan dengan kebutuhan di daerah setempat agar bermanfaat dan menarik minat masyarakat dalam mendukung program penghijauan," ujarnya.

Dengan adanya program penghijauan tersebut, katanya, bisa menambah tutupan lahan dan hutan guna mencegah bencana longsor maupun banjir, serta menyerap karbondioksida akibat perubahan iklim dan penyediaan bahan baku industri pengolahan kayu, pangan, dan energi.

Sementara itu, Bupati Kudus Musthofa meminta sejumlah pihak terkait ikut mengawasi program penaman pohon penghijauan yang selama ini dilakukan di Kudus, guna memastikan pohon yang ditanam benar-benar terawat dengan baik.

"Jangan sampai program penghijauan yang selama ini digalakkan ternyata hanya sekadar seremonial untuk mendukung gerakan penghijauan yang dicanangkan pemerintah tanpa ada tindak lanjut," ujarnya.

Ia berharap, gerakan penghijauan ini juga mendapat dukungan masyarakat luas, dengan ikut serta menanam pohon di lingkungan rumah masing-masing warga.

Apalagi, lanjut dia, jenis pohon yang ditanam juga disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, terutama yang bisa menghasilkan, seperti bibit buah-buahan.

"Sekitar 80 persen bibit pohon yang didistribusikan kepada masyarakat sudah ditanam," ujarnya.

Sejauh ini, lanjut dia, respon masyarakat cukup bagus, karena ada yang secara swadaya melakukan penghijauan.

Kepala Desa Gondosari Muntozo mengakui, program penghijauan di desa mendapat respon positif warga, karena masih banyak lahan yang bisa ditanami dengan pohon penghijauan.

Bahkan, lanjut dia, bantuan bibit pohon dari pemkab sejak beberapa tahun lalu, terutama pohon sengon sudah menghasilkan.

"Beberapa warga memang ada yang meminta bibit buah, karena menghasilkan, sehingga bisa dijadikan tambahan penghasilan," ujarnya.
(ANTARA)