Visa Indonesia temukan 8 dari 10 orang menabung lebih banyak
10 April 2023 21:40 WIB
Presiden Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman dalam media briefing di Jakarta, Senin (10/4/2023). (ANTARA/Sanya Dinda)
Jakarta (ANTARA) - Visa, perusahaan penyedia jaringan pembayaran digital, menemukan bahwa 8 dari 10 orang Indonesia menabung lebih banyak untuk masa depan sebagai imbas pandemi COVID-19, berdasarkan studi yang mereka lakukan.
“Generasi muda khususnya, ingin lebih siap menghadapi tantangan keuangan yang tidak terduga dengan meningkatkan tabungan mereka,” kata Presiden Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman dalam media briefing di Jakarta, Senin.
Tren ini dapat dilihat dari perilaku menabung di keluarga dimana 52 persen dari total 1.000 responden menyatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk meningkatkan jumlah tabungan mereka.
Adapun survei ini dilakukan oleh Visa Indonesia dengan melibatkan 1.000 responden pria dan wanita yang berusia 18-65 tahun, bekerja, berpendapatan minimal Rp3 juta per bulan, dan berdomisili di Jakarta, Medan, Bandung, Palembang, Tangerang, Makassar, dan Semarang.
“Perilaku ini bahkan lebih menonjol di kalangan masyarakat affluent dengan 65 persen dari mereka mengatakan meningkatkan tabungan, begitu pula sebanyak 60 persen dari Gen Y dan 53 persen dari Gen Z,” katanya.
Pada saat yang sama, pandemi COVID-19 juga mempercepat digitalisasi, termasuk dalam transaksi pembayaran.
"Masyarakat kini semakin beradaptasi dengan berbagai cara baru dalam bekerja, berbelanja, dan bersosialisasi. Banyak dari mereka yang beralih ke metode pembayaran digital, sehingga kesadaran akan manfaat transaksi nontunai semakin meningkat,” katanya.
Sebelumnya, sebanyak 67 persen dari 1000 masyarakat Indonesia peserta survei mengatakan telah bersiap meninggalkan uang tunai.
Sebanyak 78 persen Gen Z yang disurvei mengatakan telah pernah mencoba menggunakan pembayaran digital begitu pula 74 persen Gen Y dan 73 persen kalangan affluent.
Baca juga: Visa Indonesia: 2 dari 3 orang bersiap meninggalkan uang tunai
Baca juga: Pentingnya kelola keuangan agar menabung dan berbelanja bisa teratur
Baca juga: OCBC NISP berikan berbagai tips menabung dana darurat secara tepat
“Generasi muda khususnya, ingin lebih siap menghadapi tantangan keuangan yang tidak terduga dengan meningkatkan tabungan mereka,” kata Presiden Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman dalam media briefing di Jakarta, Senin.
Tren ini dapat dilihat dari perilaku menabung di keluarga dimana 52 persen dari total 1.000 responden menyatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk meningkatkan jumlah tabungan mereka.
Adapun survei ini dilakukan oleh Visa Indonesia dengan melibatkan 1.000 responden pria dan wanita yang berusia 18-65 tahun, bekerja, berpendapatan minimal Rp3 juta per bulan, dan berdomisili di Jakarta, Medan, Bandung, Palembang, Tangerang, Makassar, dan Semarang.
“Perilaku ini bahkan lebih menonjol di kalangan masyarakat affluent dengan 65 persen dari mereka mengatakan meningkatkan tabungan, begitu pula sebanyak 60 persen dari Gen Y dan 53 persen dari Gen Z,” katanya.
Pada saat yang sama, pandemi COVID-19 juga mempercepat digitalisasi, termasuk dalam transaksi pembayaran.
"Masyarakat kini semakin beradaptasi dengan berbagai cara baru dalam bekerja, berbelanja, dan bersosialisasi. Banyak dari mereka yang beralih ke metode pembayaran digital, sehingga kesadaran akan manfaat transaksi nontunai semakin meningkat,” katanya.
Sebelumnya, sebanyak 67 persen dari 1000 masyarakat Indonesia peserta survei mengatakan telah bersiap meninggalkan uang tunai.
Sebanyak 78 persen Gen Z yang disurvei mengatakan telah pernah mencoba menggunakan pembayaran digital begitu pula 74 persen Gen Y dan 73 persen kalangan affluent.
Baca juga: Visa Indonesia: 2 dari 3 orang bersiap meninggalkan uang tunai
Baca juga: Pentingnya kelola keuangan agar menabung dan berbelanja bisa teratur
Baca juga: OCBC NISP berikan berbagai tips menabung dana darurat secara tepat
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023
Tags: