Zagreb (ANTARA) - Warga Kroasia terpaksa berhemat untuk perayaan Paskah, meskipun secara tradisional perayaan itu selalu identik dengan pesta menyantap makanan di negara berpenduduk 3,88 juta orang itu.

Bagi Anton Jurkovic, seorang pensiunan asal Zagreb, Paskah adalah momen berkumpulnya para anggota keluarga dan sahabat untuk menikmati anggur dan makanan terbaik, termasuk ham, daging domba, ikan, telur, dan aneka kue.

Namun, karena inflasi yang tinggi dan kenaikan harga, Jurkovic harus mengencangkan ikat pinggang untuk menyediakan makanan perayaan Paskah tahun 2023, terutama makan siang saat Minggu Paskah, Minggu (9/4).

"Ini menyedihkan. Paskah adalah hari raya favorit saya, tetapi harga-harga sangat tinggi sehingga saya bahkan tidak mampu membeli makanan perayaan untuk keluarga saya. Tahun ini kami hanya akan mengadakan perayaan sederhana," kata Jurkovic kepada Xinhua.

Situasi serupa juga dialami Zeljka Babic, seorang warga Zagreb, yang mengeluh bahwa harga makanan Paskah naik drastis karena inflasi tinggi.

"Semuanya semakin mahal," kata Babic.
Suasana sebuah kedai kopi saat Minggu Paskah di Zagreb, Kroasia, Minggu (9/4/2023). (ANTARA/Xinhua/Li Xuejun)


Jurkovic dan Babic adalah dua dari antara banyak penduduk Kroasia yang sangat terdampak oleh tingginya inflasi, setelah negara itu mengenalkan mata uang euro pada 1 Januari 2023.

Tingkat inflasi Kroasia pada Maret mencapai 10,6 persen dan kenaikan harga pangan sebesar 15,3 persen sangat berdampak bagi para pensiunan yang menerima pensiun bulanan rata-rata kurang dari 400 euro.

"Harga naik, orang membeli lebih sedikit, beberapa orang bahkan tidak mampu membeli satu kilo sarden seharga empat euro," kata Snjezana Samona, seorang pedagang di pasar ikan di Zagreb.

Serikat Buruh Independen Kroasia telah mengumumkan bahwa keranjang konsumen Paskah, yaitu satu paket makanan standar yang biasa dibeli oleh konsumen saat perayaan Paskah, kini harganya mencapai 328 euro.

Kenaikan itu cukup signifikan dibandingkan dengan periode serupa di tahun-tahun sebelumnya.

Oleh karena itu, mayoritas warga Kroasia harus puas dengan keranjang sederhana yang harganya 100 euro, sementara banyak orang bahkan tidak mampu membelinya, kata Presiden Serikat Buruh Independen Kresimir Sever.

"Banyak orang di Kroasia tidak mampu membeli keranjang Paskah tradisional," kata Sever.
Warga berjalan melewati kios berondong jagung saat Minggu Paskah di Zagreb, Kroasia, Minggu (9/4/2023).(ANTARA/Xinhua/Li Xuejun)