Beijing (ANTARA) - Usaha kecil dan menengah (UKM) China mencatatkan peningkatan lebih lanjut dalam aktivitas mereka pada kuartal pertama (Q1) tahun ini setelah ekonomi negara itu terus pulih dengan kuat, menurut data industri pada Minggu (9/4).

Indeks Pengembangan UKM, yang dihitung berdasarkan survei terhadap 3.000 UKM dari delapan industri utama, mencapai 89,3 pada Q1, naik dari 88 pada kuartal keempat (Q4) 2022, ungkap Asosiasi Usaha Kecil dan Menengah China dalam laporan bulanan.

Meski masih di bawah garis boom-and-bust 100, angka tersebut membalikkan tren penurunan yang terlihat sejak kuartal kedua 2021.

Subindeks untuk keseluruhan delapan sektor utama menguat pada Q1, menurut data itu.

Subindeks untuk industri akomodasi dan katering, industri penyebaran informasi, layanan komputer, dan perangkat lunak, serta industri transportasi, pos, dan penyimpanan memperlihatkan peningkatan yang lebih signifikan di antara semua sektor yang dikaji.

Berkat momentum pemulihan secara keseluruhan dan permintaan pasar yang meningkat di China, UKM semakin percaya diri dalam pengembangan bisnis yang tercermin dalam ekspektasi pasar mereka yang membaik, kata asosiasi itu.

Masalah kelangkaan modal UKM telah mereda, katanya menambahkan.

Namun demikian, asosiasi tersebut masih memperingatkan tentang kesulitan menaikkan biaya tenaga kerja dan perumahan.

Asosiasi mendesak pihak-pihak terkait menjalankan upaya untuk meningkatkan lingkungan bisnis, serta menjaga kesinambungan, stabilitas, dan transparansi kebijakan pemerintah.