Penjualan kue manco khas Madiun meningkat menjelang Lebaran 2023
9 April 2023 05:10 WIB
Seorang pekerja membuat kue manco di sentra industri Desa Tambakmas, Kecamata Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jatim. Menjelang Lebaran 2023, penjulan kue manco setempat naik signifikan seiring tingginya pesanan saat hari raya. ANTARA/Louis Rika
Madiun (ANTARA) - Penjualan jajanan khas Kabupaten Madiun, kue manco, yang diproduksi industri rumah tangga di wilayah setempat meningkat signifikan seiring tingginya permintaan konsumen untuk merayakan Lebaran 2023.
Perajin di sentra industri rumah tangga kue Manco Desa Tambakmas, Kecamatan Kebonsari, Sumarlan mengatakan pesanan sudah mulai naik menjelang bulan Ramadhan 2023. Guna memenuhi kebutuhan konsumen, pihaknya meningkatkan produksi dibandingkan hari biasa.
"Pada hari biasa kami produksi sekitar 13-14 kilogram tepung ketan per hari. Sedangkan untuk memenuhi permintaan selama puasa dan menjelang lebaran, produksi naik menjadi 20 kilogram tepung ketan," ujar Sumarlan di Madiun, Minggu.
Menurutnya, biasanya permintaan untuk wilayah Kabupaten Madiun dan sekitarnya. Saat ini pesanan juga datang dari kota-kota lain seperti Kota Madiun, Magetan, Solo, Yogyakarta, bahkan hingga beberapa kota di luar Pulau Jawa.
"Mayoritas untuk memenuhi toko oleh-oleh yang ada di wilayah eks-Keresidenan Madiun dan luar kota," kata dia.
Baca juga: PT INKA gelar program mudik gratis Lebaran 2023 untuk umum
Baca juga: KAI Madiun diskon 20 persen tiket KA mudik awal periode 14-17 April
Adapun untuk harga, pihaknya mematok bervariasi antara Rp6.000 hingga Rp20.000, tergantung dari ukuran masing-masing kemasan.
Guna menyelesaikan pesanan yang meningkat, Sumarlan harus menambah pekerja lepas, yakni dengan melibatkan warga desa sekitar yang dikaryakan membuat kue manco. Mayoritas warga Desa Tambakmas memproduksi panganan khas Kabupaten Madiun tersebut.
Ia menambahkan kerajinan membuat kue manco tersebut telah ditekuninya sejak puluhan tahun lalu. Resep pembuatannya diperoleh secara turun temurun dari leluhur dan masih terjaga.
Untuk rasa, saat dimakan jajanan tradisional itu terasa renyah dan legit karena ada lapisan gula merah. Manco memiliki rasa manis dan gurih dengan aneka variasi "toping" seperti wijen, kacang tanah dan beras jipang.
Pihaknya berharap industri rumah tangga itu dapat bertahan dan terus berkembang setelah sebelumnya lesu akibat pandemi COVID-19.
Kepala Desa Tambakmas Sugeng Wibowo menyebutkan ada sekitar 30 UMKM di desanya yang memproduksi kue manco. Adapun tenaga kerjanya berasal dari warga sekitar.
Momentum Lebaran 2023 memang merupakan musim puncak penjualan jajanan khas daerah tersebut.
Pihaknya terus berupaya mempromosikan jajanan khas tersebut agar dikenal masyarakat umum yang muaranya adalah keberadaan UMKM yang terus eksis.
Salah satunya dengan menggelar Festival Kue Manco, dimana kue manco dibentuk gunungan kemudian dikirab keliling desa dan dibagikan kepada masyarakat.
Kegiatan tersebut menjadi agenda tahunan desa itu pada bulan Agustus dan mendapat dukungan Bupati Madiun.
Baca juga: 65.581 KK di Kabupaten Madiun dapat bantuan Cadangan Pangan Pemerintah
Baca juga: Terminal Madiun siapkan alur masuk dan keluar trayek bus Lebaran 2023
Perajin di sentra industri rumah tangga kue Manco Desa Tambakmas, Kecamatan Kebonsari, Sumarlan mengatakan pesanan sudah mulai naik menjelang bulan Ramadhan 2023. Guna memenuhi kebutuhan konsumen, pihaknya meningkatkan produksi dibandingkan hari biasa.
"Pada hari biasa kami produksi sekitar 13-14 kilogram tepung ketan per hari. Sedangkan untuk memenuhi permintaan selama puasa dan menjelang lebaran, produksi naik menjadi 20 kilogram tepung ketan," ujar Sumarlan di Madiun, Minggu.
Menurutnya, biasanya permintaan untuk wilayah Kabupaten Madiun dan sekitarnya. Saat ini pesanan juga datang dari kota-kota lain seperti Kota Madiun, Magetan, Solo, Yogyakarta, bahkan hingga beberapa kota di luar Pulau Jawa.
"Mayoritas untuk memenuhi toko oleh-oleh yang ada di wilayah eks-Keresidenan Madiun dan luar kota," kata dia.
Baca juga: PT INKA gelar program mudik gratis Lebaran 2023 untuk umum
Baca juga: KAI Madiun diskon 20 persen tiket KA mudik awal periode 14-17 April
Adapun untuk harga, pihaknya mematok bervariasi antara Rp6.000 hingga Rp20.000, tergantung dari ukuran masing-masing kemasan.
Guna menyelesaikan pesanan yang meningkat, Sumarlan harus menambah pekerja lepas, yakni dengan melibatkan warga desa sekitar yang dikaryakan membuat kue manco. Mayoritas warga Desa Tambakmas memproduksi panganan khas Kabupaten Madiun tersebut.
Ia menambahkan kerajinan membuat kue manco tersebut telah ditekuninya sejak puluhan tahun lalu. Resep pembuatannya diperoleh secara turun temurun dari leluhur dan masih terjaga.
Untuk rasa, saat dimakan jajanan tradisional itu terasa renyah dan legit karena ada lapisan gula merah. Manco memiliki rasa manis dan gurih dengan aneka variasi "toping" seperti wijen, kacang tanah dan beras jipang.
Pihaknya berharap industri rumah tangga itu dapat bertahan dan terus berkembang setelah sebelumnya lesu akibat pandemi COVID-19.
Kepala Desa Tambakmas Sugeng Wibowo menyebutkan ada sekitar 30 UMKM di desanya yang memproduksi kue manco. Adapun tenaga kerjanya berasal dari warga sekitar.
Momentum Lebaran 2023 memang merupakan musim puncak penjualan jajanan khas daerah tersebut.
Pihaknya terus berupaya mempromosikan jajanan khas tersebut agar dikenal masyarakat umum yang muaranya adalah keberadaan UMKM yang terus eksis.
Salah satunya dengan menggelar Festival Kue Manco, dimana kue manco dibentuk gunungan kemudian dikirab keliling desa dan dibagikan kepada masyarakat.
Kegiatan tersebut menjadi agenda tahunan desa itu pada bulan Agustus dan mendapat dukungan Bupati Madiun.
Baca juga: 65.581 KK di Kabupaten Madiun dapat bantuan Cadangan Pangan Pemerintah
Baca juga: Terminal Madiun siapkan alur masuk dan keluar trayek bus Lebaran 2023
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023
Tags: