Priyo tak mau komentari peluang jadi Cawapres dampingi Aburizal
10 Desember 2012 19:35 WIB
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (kiri), Wakil Ketua Umum Fadel Muhammad (belakang) dan Ketua Umum Masyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Priyo Budi Santoso(kanan) saat perayaan HUT MKGR di Jakarta, Minggu(15/1). Perayaan HUT MKGR ke 52 tersebut dihadiri oleh ribuan kader MKGR se-Jabodetabek. (FOTO ANTARA/Ujang Zaelani)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso tidak bersedia berkomentar saat ditanya tentang peluangnya menjadi calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Aburizal Bakrie yang sudah pasti diusung menjadi calon presiden.
Saat ditemui di Gedung Dewan Pers, Senin, dia sempat terdiam kemudian tertawa dan menggaruk-garuk kepala saat ditanya mengenai hal itu.
"Bagaimana kalau yang ditanya hal lain saja. Jangan tanya yang berat-berat begitu," katanya kemudian tertawa.
Sebelumnya, Indonesia Survei Institute (INSIS) memublikasikan hasil surveinya dan menyatakan empat tokoh muda dari partai politik berpeluang menjadi calon presiden alternatif.
Hasil survei INSIS menyebutkan empat tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi di masyarakat adalah Pramono Anung (Wakil Ketua DPR dari PDI Perjuangan), Priyo Budi Santoso (Wakil Ketua DPR dari Partai Golkar), Hidayat Nur Wahid (Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR), dan Puan Maharani (Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR).
Keempat tokoh tersebut secara elektabilitas, akseptabilitas, maupun popularitas berada di posisi teratas dibandingkan tokoh muda partai politik lainnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay mengatakan tokoh-tokoh muda partai politik yang dipublikasikan INSIS berpeluang untuk diusung sebagai calon wakil presiden.
Terkait hasil survei tersebut, Priyo menyatakan kaget saat membaca berita mengenai hal itu. Namun, dia mengatakan sebagai kader Partai Golkar yang telah menyatakan mengusung Aburizal Bakrie sebagai calon presiden, dia berkewajiban menyukseskan keputusan itu.
"Tata kramanya saya harus menghormati dan mendukung keputusan itu. Terhadap survei itu, tentu saya tidak bisa mencegah dan saya menanggapi dengan biasa saja," tuturnya. (D018)
Saat ditemui di Gedung Dewan Pers, Senin, dia sempat terdiam kemudian tertawa dan menggaruk-garuk kepala saat ditanya mengenai hal itu.
"Bagaimana kalau yang ditanya hal lain saja. Jangan tanya yang berat-berat begitu," katanya kemudian tertawa.
Sebelumnya, Indonesia Survei Institute (INSIS) memublikasikan hasil surveinya dan menyatakan empat tokoh muda dari partai politik berpeluang menjadi calon presiden alternatif.
Hasil survei INSIS menyebutkan empat tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi di masyarakat adalah Pramono Anung (Wakil Ketua DPR dari PDI Perjuangan), Priyo Budi Santoso (Wakil Ketua DPR dari Partai Golkar), Hidayat Nur Wahid (Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR), dan Puan Maharani (Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR).
Keempat tokoh tersebut secara elektabilitas, akseptabilitas, maupun popularitas berada di posisi teratas dibandingkan tokoh muda partai politik lainnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay mengatakan tokoh-tokoh muda partai politik yang dipublikasikan INSIS berpeluang untuk diusung sebagai calon wakil presiden.
Terkait hasil survei tersebut, Priyo menyatakan kaget saat membaca berita mengenai hal itu. Namun, dia mengatakan sebagai kader Partai Golkar yang telah menyatakan mengusung Aburizal Bakrie sebagai calon presiden, dia berkewajiban menyukseskan keputusan itu.
"Tata kramanya saya harus menghormati dan mendukung keputusan itu. Terhadap survei itu, tentu saya tidak bisa mencegah dan saya menanggapi dengan biasa saja," tuturnya. (D018)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012
Tags: