Atambua (ANTARA News) - Pegiat lingkungan membagikan 1.000 anakan pohon sengon secara gratis kepada warga di Deasa Fatuba`a Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, wilayah batas negara RI-Timor Leste.

"Kita bagikan ini secara gratis agar bisa dibudidayakan secara baik oleh masyarakat di desa untuk peningkatan kesejahteraannya," kata Pegiat Lingkungan Kabupaten Belu, Wilibrodus Lay, di Atambua, Senin.

Menurut dia, jumlah bibit sengon yang dibagikan ke masyarakat di setiap desa disesuaikan dengan luasan lahan yang akan digunakan untuk membudidayakan pohon sengon itu.

Wilibrodus mengaku, telah membagikan anakan sengon (Albazia Falcataria) itu sebanyak 200 ribu anakan, yang disalurkan ke setiap desa untuk di budidaya di atas lahan masyarakat, pemilik yang sah.

Dia mengatakan, keinginan itu dilakukan, mengingat lahan di wilayah serambi negara itu memiliki potensi yang menjanjikan untuk budidaya sengon tersebut, untuk kepentingan peningkatan kesejahteraan, selain untuk menjaga tetap terjaga ekosistem alam dan lingkungan di daerah itu.

Wilibrodus menjelaskan, habitat sengon dapat tumbuh pada tanah regosol, aluviai dan latosol dengan tekstur lempung berpasir atau lempung berdebu, dengan keasaman tanah sekitar PH (potential of Hydrogen) 6-7 PH.

Untuk iklim habitat, tananam sengon yang memiliki famili dari miinosaceae (petai-petaian) itu, hidup dalam curah hujan 2000-4000 mm, dengan pertumbuhan tanaman 0-1500 mm, dengan suhu 18 derajat celsius hingga 29 derajat celsius, dalam kelembapan 50 persen hingga 75 persen.
(KR-YHS)