Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara memperingati Nuzulul Quran pada Ramadhan 1444 Hijriah/2023 di Masjid Agung Baiturrahman dan dihadiri Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad, Jumat malam.

Peringatan tersebut juga dihadiri mantan anggota DPD RI Hana Hasanah Fadel Muhammad dan Direktur Pengkajian Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP RI) Mohd Sabri AR, serta kalangan pejabat daerah tersebut.

Bupati Gorontalo Utara Thariq mengatakan peringatan tersebut merupakan anugerah karena turut dihadiri Wakil Ketua MPR RI yang juga mantan Gubernur Gorontalo, serta pembina utama dalam perjuangan pembentukan Gorontalo Utara.

"Pak Fadel adalah tokoh yang tak terpisahkan dengan ruh perjuangan Gorontalo Utara," kata Thariq.

Ia mengatakan Nuzulul Quran yang diperingati,bertujuan menggali tentang pentingnya Al Quran, diantaranya kandungan Surah Ad-Dhuha, Surah ke-93 yang terdiri dari 11 ayat.

Baca juga: Mahfud MD: Nuzulul Quran momentum merawat kerukunan umat

"Surah ini termasuk golongan surah Makkiyah dan diturunkan sesudah surah Al-Fajr. Nama Ad-Dhuha diambil dari kata yang terdapat pada ayat pertama, artinya waktu matahari sepenggalan naik," katanya.

Thariq mengupas bahwa Surah Ad Dhuha menerangkan tentang pemeliharaan Allah Subhanahu Wa Ta'Ala (SWT) terhadap Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam (SAW) dengan cara yang tak putus-putusnya, larangan berbuat buruk terhadap anak yatim,dan orang yang meminta-minta, serta mengandung pula perintah kepada Rasulullah supaya mensyukuri segala nikmat. Tentu nilai-nilai ini, kata dia, merupakan harapan umat Islam dalam memperingati Nuzulul Quran.

Direktur Pengkajian Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP RI) Mohd Sabri AR mengatakan Nuzul Quran yang diperingati sesungguhnya Al Quran itu memiliki dua edisi, yaitu edisi bumi dan edisi langit. Sering dikatakan, kata dia, Al Quran turun dari langit sebagai cahaya dan petunjuk. Namun tidak semua umat Islam bisa mendapat cahaya atau petunjuk itu. Hanya mereka yang melakukan penyucian diri yang bisa memperolehnya.

Ia menyebut hikmah peringatan tersebut adalah setiap umat Islam berharap akan berjumpa dengan cahaya atau Nur, maka tentu harus menemukan dalam diri masing-masing. "Semoga kita semua akan dapat meraih malam Nuzulul Quran," ujarnya.

Baca juga: Nuzulul Quran dan pesan literasi