Pontianak (ANTARA News) - Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) membutuhkan investasi senilai Rp22,51 triliun selama 2013 untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar enam persen.

Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya di Pontianak, Senin, mengatakan investasi tersebut baik berasal dari swasta maupun pemerintah.

"Investasi swasta yang dibutuhkan sebesar Rp12,38 triliun, sedangkan pemerintah nilainya Rp10,13 triliun," kata dia.

Investasi swasta dalam bentuk penanaman modal dalam negeri senilai Rp6,18 triliun dan penanaman modal asing 687,92 juta dolar AS.

Target pertumbuhan ekonomi sebesar enam persen itu diharapkan mampu menekan angka pengangguran paling tinggi mencapai 6,81 persen.

"Kalau pendapatan per kapita, diproyeksikan meningkat menjadi Rp18,5 juta. Perkiraan tahun 2012 adalah sebesar Rp16,79 juta," kata Christiandy Sanjaya.

Berdasarkan data BPS Kalbar, pendapatan per kapita di Kalbar pada 2011 telah mencapao Rp15,01 juta.

Namun ia juga berharap agar inflasi dapat terus dikendalikan di tingkat yang rasional sehingga tidak melonjak terlalu tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Supaya daya beli masyarakat tidak menurun," katanya.

Ia memperkirakan angka inflasi pada 2013 sebesar 5,5 persen.

Ia mengakui ada sejumlah tantangan pokok yang harus dihadapi Kalbar pada tahun depan, di antaranya upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkeadilan, berkelanjutan, dan berkualitas.

Selain itu, penguatan ekonomi masyarakat, restrukturisasi keseimbangan antarsektor, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan kualitas pelaksanaan tata pemerintahan yang baik.
(T011)