Kyiv, Ukraina (ANTARA) - Ukraina pada Jumat menegaskan bahwa Rusia memusatkan seluruh tenaganya untuk merebut Bakhmut, tetapi Ukraina masih mempertahankan kota ini meski situasinya sangat sulit dan kalah jumlah dibandingkan lawan.

Juru bicara Komando Militer Timur, Serhiy Cherevatyi, berkata kepada Reuters bahwa Ukraina masih mengendalikan kota bagian timur itu. Dia mengaku mengetahui niat Rusia dan kemenangan taktis Moskow di sejumlah tempat.

Meski demikian, Rusia harus membayarnya dengan pengorbanan besar.

"Situasinya sangat sulit. Musuh memfokuskan upaya maksimal dalam merebut Bakhmut. Akan tetapi, mereka menelan kerugian besar sekali dan tidak memperoleh kesuksesan strategis," kata Cherevatyi.

Baca juga: Dunia usaha Jerman desak pemerintah beri perlindungan lebih di Ukraina

"Semua keputusan dibuat dengan tujuan musuh tak boleh menghancurkan pertahanan kami, agar menciptakan kerusakan maksimal terhadap mereka," tambah diai.

Serangan Rusia ke Bakhmut menjadi fokus pertempuran terbesar dalam invasi besar-besaran yang dilancarkan Moskow pada Februari 2022.

"Meski mencatat kemenangan taktis di sejumlah tempat, musuh harus membayarnyat dengan harga yang sangat mahal, dan setiap hari kehilangan peluang tenpur," kata Cherevatyi.

Baca juga: NATO sebut rencana nuklir Belarus tunjukkan janji kosong Rusia-China

Sumber: Reuters