Jerusalem (ANTARA News) - Israel harus mengambil keuntungan kunjungan pertama pemimpin politik Hamas di pengasingan Khaled Meshaal ke Jalur Gaza untuk membunuhnya, kata anggota parlemen oposisi dan pemimpin partai Kadima Shaul Mofaz pada Sabtu.
"Kita harus mengambil keuntungan dari kesempatan mengiris kepala ular. Meshaal layak untuk mati," kata Mofaz, juga mantan menteri pertahanan, dalam satu pernyataan.
"Jika Israel terus melemahkan Abu Mazen (Presiden Palestina Mahmud Abbas) dan tidak bertindak tegas dengan Hamas, kita akan segera melihat Meshaal di Yudea dan Samaria," kata Mofaz, mengacu pada wilayah Tepi Barat Sungai Jordan.
Dalam kunjungan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Gaza, Meshaal pada Sabtu menolak menyerahkan "seinci-pun" wilayah Palestina ke Israel atau mengakui negara Yahudi itu, dalam pidato untuk menandai ulang tahun ke 25 berdirinya kelompok Islam itu.
Pada 25 September 1997, agen dinas rahasia Israel Mossad menyamar sebagai turis Kanada bertindak ceroboh berupaya untuk membunuh Meshaal di satu jalan di Amman dengan menyuntikkan dirinya dengan racun.
Tiga penyerang berlindung di dalam kedutaan besar Israel, tetapi dua ditangkap oleh pihak berwenang Yordania.
Meshaal jatuh koma dan Raja Hussein marah menuntut agar Israel menyerahkan obat penawar jika ingin agennya yang ditangkap dibebaskan.
(H-AK)
Israel: Meshaal layak untuk mati
9 Desember 2012 14:35 WIB
Pemimpin Hamas dalam pengasingan Khaled Meshaal (REUTERS/Mohamed Abd El Ghany)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012
Tags: