Tomohon (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melaporkan bahwa tinggi letusan Gunung Lokon pada Sabtu malam mencapai sekitar 2.500 meter dari kawah.

"Letusan malam ini terbilang dekat dengan waktu peningkatan kegempaan pada pukul enam Sabtu sore tadi," Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Bandung di Kakaskasen, Tomohon, Sulawesi Utara, Farid Ruskanda.

Dia mengatakan, sebelum terjadi letusan pada 23.02 Wita, pada alat pencatat kegempaan terekam gunung yang berada di Tomohon, Sulawesi Utara itu mengeluarkan gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal yang diperkirakan mencapai 150 kali.

"Pascaletusan masih terekam gempa-gempa embusan dengan amplituda besar. Kami tetap berharap warga bersiaga," ungkapnya.

Debu letusan, kata Farid, condong ke selatan dan belum bisa dipastikan jatuh di lokasi mana, karena angin bertiup lemah serta belum adanya informasi.

"Radius bahaya masih tetap dua koma lima kilometer dari kawah Tompaluan. Warga hendaknya mematuhi rekomendasi tersebut," ungkapnya.

Letusan yang terjadi Sabtu tengah malam tak sempat mengejutkan warga, karena rata-rata warga telah terlelap dan berada di rumah menghabiskan malam.

Ruas-ruas jalan di kantong-kantong permukiman warga yang ada di Kelurahan Kinilow, Kinilow I, dan Kakaskasen I, Kecamatan Tompohon Utara sepi, tidak seperti beberapa hari sebelumnya ketika terjadi letusan.

"Kami tetap bersiaga, walaupun aktivitas gunung pascaletusan mulai menurun," kata Junike K, warga Kinilow.

(ANT-305/S023)