Lumba-lumba pengungsi dari Ukraina hibur anak-anak Romania
6 April 2023 18:20 WIB
Pelatih lumba-lumba asal Ukraina, Sonia Chezghanova, berinteraksi dengan dua lumba-lumba di Constanta Dolphinarium, tempat empat lumba-lumba dan tiga singa laut dari akuarium di Ukraina mendapat tempat berlindung, di Constanta, Romania, 4 April 2023. (REUTERS/Olimpiu Gheorghiu/as)
Bucharest (ANTARA) - Di dolfinarium Constanta, kota pelabuhan Romania di Laut Hitam, para pelatih setempat dan pelatih asal Ukraina membiarkan lumba-lumba memandu mereka meski terkendala oleh bahasa.
Tahun lalu, dolfinarium itu menampung empat lumba-lumba dan tiga singa laut bersama para pelatih dan dokter yang mengungsi dari perang di Kota Kharkiv, Ukraina timur.
"Sekarang kami punya lebih banyak teman... Rekan-rekan Ukraina dan lumba-lumba Ukraina," kata pelatih asal Romania, Mona Mandrescu, di tepi kolam usai pertunjukan pagi di depan ratusan anak sekolah.
Baca juga: Rusia balas usir 10 diplomat Romania
"Kami bergaul dengan sangat baik, kami berbicara dengan 'bahasa' yang sama. Ini adalah hal terbaik yang dialami lumba-lumba kami," ujarnya.
Romania menjadi satu dari 14 negara anggota Uni Eropa yang memiliki dolfinarium dan penangkaran hewan laut.
Dolfinarium Constanta adalah bagian dari museum ilmu pengetahuan alam dan kompleks penelitian yang lebih luas.
Tempat itu telah menjadi rumah bagi lumba-lumba betina Ni Ni dan Chen Chen sejak 2010.
Baca juga: Jumlah lumba-lumba Yangtze tanpa sirip di China terus meningkat
Dolfinarium di Kharkiv segera berusaha memindahkan lumba-lumba dan singa laut mereka setelah Rusia mulai menyerang Ukraina pada Februari tahun lalu.
Lumba-lumba bernama Kiki, Maya, Marusia dan Veterok, serta singa laut bernama Alex, Mary dan Zosya, segera dipindahkan ke Odessa.
Di sana, mereka menunggu selama dua bulan sebelum pemerintah Romania dan Ukraina menyelesaikan setumpuk dokumen agar hewan-hewan itu bisa masuk ke Uni Eropa.
Mereka tiba di Constanta pada awal Mei dan dikarantina selama sebulan sebelum diperkenalkan kepada dua lumba-lumba setempat.
"Ini pengalaman baru bagi kami dan hewan-hewan kami karena kami berbeda. Mereka memiliki dua lumba-lumba betina yang sangat tua dan sangat cantik, kami punya hewan-hewan yang masih sangat muda. Pada awalnya, kami merasa tidak cocok," kata ketua tim Ukraina, Elena Komogorova.
"Tapi sekarang ... kami berteman baik, begitu pula dengan tim kami," kata dia, menambahkan.
Baca juga: Jet-jet tempur Jerman tiba di Romania di tengah krisis Ukraina
Lumba-lumba itu mulai tampil bersama pada akhir Juni. Mereka berenang bersama pelatih, melompati simpai, dan menyeimbangkan bola. Singa laut berbaur dengan penonton.
"Kami ingin mereka tinggal bersama kami selama mungkin," kata manajer dolfinarium, Iulian Calin.
"Mereka orang-orang dan lumba-lumba yang bekerja keras dan kami ingin mereka bersama kami karena kami telah menjadi keluarga harmonis," lanjutnya.
Sumber: Reuters
Baca juga: UNHCR: 7,97 juta pengungsi Ukraina tiba di negara Eropa sejak Februari
Tahun lalu, dolfinarium itu menampung empat lumba-lumba dan tiga singa laut bersama para pelatih dan dokter yang mengungsi dari perang di Kota Kharkiv, Ukraina timur.
"Sekarang kami punya lebih banyak teman... Rekan-rekan Ukraina dan lumba-lumba Ukraina," kata pelatih asal Romania, Mona Mandrescu, di tepi kolam usai pertunjukan pagi di depan ratusan anak sekolah.
Baca juga: Rusia balas usir 10 diplomat Romania
"Kami bergaul dengan sangat baik, kami berbicara dengan 'bahasa' yang sama. Ini adalah hal terbaik yang dialami lumba-lumba kami," ujarnya.
Romania menjadi satu dari 14 negara anggota Uni Eropa yang memiliki dolfinarium dan penangkaran hewan laut.
Dolfinarium Constanta adalah bagian dari museum ilmu pengetahuan alam dan kompleks penelitian yang lebih luas.
Tempat itu telah menjadi rumah bagi lumba-lumba betina Ni Ni dan Chen Chen sejak 2010.
Baca juga: Jumlah lumba-lumba Yangtze tanpa sirip di China terus meningkat
Dolfinarium di Kharkiv segera berusaha memindahkan lumba-lumba dan singa laut mereka setelah Rusia mulai menyerang Ukraina pada Februari tahun lalu.
Lumba-lumba bernama Kiki, Maya, Marusia dan Veterok, serta singa laut bernama Alex, Mary dan Zosya, segera dipindahkan ke Odessa.
Di sana, mereka menunggu selama dua bulan sebelum pemerintah Romania dan Ukraina menyelesaikan setumpuk dokumen agar hewan-hewan itu bisa masuk ke Uni Eropa.
Mereka tiba di Constanta pada awal Mei dan dikarantina selama sebulan sebelum diperkenalkan kepada dua lumba-lumba setempat.
"Ini pengalaman baru bagi kami dan hewan-hewan kami karena kami berbeda. Mereka memiliki dua lumba-lumba betina yang sangat tua dan sangat cantik, kami punya hewan-hewan yang masih sangat muda. Pada awalnya, kami merasa tidak cocok," kata ketua tim Ukraina, Elena Komogorova.
"Tapi sekarang ... kami berteman baik, begitu pula dengan tim kami," kata dia, menambahkan.
Baca juga: Jet-jet tempur Jerman tiba di Romania di tengah krisis Ukraina
Lumba-lumba itu mulai tampil bersama pada akhir Juni. Mereka berenang bersama pelatih, melompati simpai, dan menyeimbangkan bola. Singa laut berbaur dengan penonton.
"Kami ingin mereka tinggal bersama kami selama mungkin," kata manajer dolfinarium, Iulian Calin.
"Mereka orang-orang dan lumba-lumba yang bekerja keras dan kami ingin mereka bersama kami karena kami telah menjadi keluarga harmonis," lanjutnya.
Sumber: Reuters
Baca juga: UNHCR: 7,97 juta pengungsi Ukraina tiba di negara Eropa sejak Februari
Penerjemah: Anton Santoso
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: