Anggota DPR imbau Kemenhub-Korlantas antisipasi kecelakaan saat mudik
6 April 2023 15:47 WIB
Tim Pejabat Pemeriksa Keselamatan Kapal (PPKK) Direktorat Jendera Perhubungan Laut memeriksa kelaikan sekoci penyelamat di atas KM Dharma Kartika VII yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Kamis (6/4/2023). ANTARA FOTO/Aji Styawan/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Muhammad Iqbal mengimbau Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri agar mengantisipasi potensi kecelakaan dalam mudik Lebaran 2023 dengan memprediksi potensi kecelakaan dan melakukan rekayasa lalu lintas.
"Kemenhub dan Korlantas Polri perlu memprediksi potensi kecelakaan dan melakukan strategi rekayasa lalu lintas untuk antisipasi kecelakaan," ujar Iqbal, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, langkah antisipasi itu bernilai penting untuk dilakukan oleh Kemenhub dan Korlantas demi menghindari adanya banyak korban kecelakaan dalam perjalanan mudik Lebaran 2023.
Iqbal lalu mengapresiasi penurunan jumlah kecelakaan pada mudik Lebaran 2022 yang cukup signifikan, yakni mencapai angka 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan jumlah kecelakaan pada musim mudik Lebaran 2022 itu, lanjut dia, diikuti dengan penurunan jumlah korban meninggal akibat kecelakaan. Pada saat itu, angka pemudik yang meninggal dunia turun sebanyak 72 persen.
Menurut Iqbal, kesuksesan Kemenhub dan Korlantas Polri dalam mengatur arus mudik Lebaran 2022 perlu ditingkatkan untuk Lebaran 2023 ini.
"Kesuksesan mengatur arus mudik lebaran 2022 itu harus terus ditingkatkan hingga nol kecelakaan," ucap dia.
Iqbal memandang terdapat beberapa faktor krusial yang membuat angka kecelakaan pada musim mudik Lebaran 2022 itu menurun. Di antaranya, penurunan jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor.
"Pemudik yang menggunakan motor banyak beralih ke transportasi publik, baik udara, darat maupun laut. Dengan demikian, pelayanan transportasi publiknya harus nyaman, aman dan tiketnya murah," kata dia.
Berikutnya, Iqbal pun meminta Kemenhub dan kementerian terkait untuk memastikan harga tiket mudik dengan transportasi publik tetap terjangkau bagi masyarakat.
Baca juga: Menko PMK ingatkan masyarakat waspada kecelakaan di lokasi wisata
Baca juga: Pemerintah siapkan bansos Lebaran untuk 21 juta KK
"Kemenhub dan Korlantas Polri perlu memprediksi potensi kecelakaan dan melakukan strategi rekayasa lalu lintas untuk antisipasi kecelakaan," ujar Iqbal, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, langkah antisipasi itu bernilai penting untuk dilakukan oleh Kemenhub dan Korlantas demi menghindari adanya banyak korban kecelakaan dalam perjalanan mudik Lebaran 2023.
Iqbal lalu mengapresiasi penurunan jumlah kecelakaan pada mudik Lebaran 2022 yang cukup signifikan, yakni mencapai angka 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan jumlah kecelakaan pada musim mudik Lebaran 2022 itu, lanjut dia, diikuti dengan penurunan jumlah korban meninggal akibat kecelakaan. Pada saat itu, angka pemudik yang meninggal dunia turun sebanyak 72 persen.
Menurut Iqbal, kesuksesan Kemenhub dan Korlantas Polri dalam mengatur arus mudik Lebaran 2022 perlu ditingkatkan untuk Lebaran 2023 ini.
"Kesuksesan mengatur arus mudik lebaran 2022 itu harus terus ditingkatkan hingga nol kecelakaan," ucap dia.
Iqbal memandang terdapat beberapa faktor krusial yang membuat angka kecelakaan pada musim mudik Lebaran 2022 itu menurun. Di antaranya, penurunan jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor.
"Pemudik yang menggunakan motor banyak beralih ke transportasi publik, baik udara, darat maupun laut. Dengan demikian, pelayanan transportasi publiknya harus nyaman, aman dan tiketnya murah," kata dia.
Berikutnya, Iqbal pun meminta Kemenhub dan kementerian terkait untuk memastikan harga tiket mudik dengan transportasi publik tetap terjangkau bagi masyarakat.
Baca juga: Menko PMK ingatkan masyarakat waspada kecelakaan di lokasi wisata
Baca juga: Pemerintah siapkan bansos Lebaran untuk 21 juta KK
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: