Batam (ANTARA) - Anggota KPU RI Mochammad Afifuddin menyebutkan data pemilih di Kota Batam memiliki sifat yang lebih dinamis, kota industri memang banyak pekerja atau pendatang yang keluar-masuk.

"Atensinya, tentu kami butuh data yang paling akurat, karena Batam ini kota industri yang banyak pendatang untuk bekerja," kata Afifuddin setelah menghadiri rapat pleno terbuka data pemilih sementara (DPS) di Batam, Kamis.

Ia menyebutkan hal serupa juga terjadi di kota-kota industri lainnya seperti Jakarta hingga Surabaya.

"Persoalan seputar DPT dan DPS ini di daerah atau kota industri itu senantiasa dinamis, salah satunya Batam. Kota lainnya ada Jakarta, Surabaya dan lainnya, memiliki ciri khas yang sama," ujar dia.

Ia menambahkan data pemilih sangat penting bagi partai politik untuk memastikan pelaksanaan kampanye hingga pemungutan suara saat pesta demokrasi berlangsung.

"Karena jumlah pemilih ini akan sangat menentukan berapa kursi yang bisa terkonversikan. Jumlah pemilih ini juga akan menentukan menang atau tidak. Semuanya kan pasti ingin menang tapi tidak semuanya bisa menang," katanya.

Menurut Afifuddin, data pemilih harus dijaga kualitasnya sebagai data hidup.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam, Kepri menetapkan jumlah warga yang masuk daftar pemilih sementara (DPS) untuk Pemilu tahun 2024 mencapai 852.727 orang.

Ketua KPU Kota Batam, Matius di Batam, Kamis (6/4/2023) mengatakan dari DPS untuk Pemilu 2024 sebanyak 852.727 pemilih tersebut, terdiri laki-laki 427.239 pemilih dan perempuan 425.488 pemilih.

"Kita sudah ketok palu pada pleno terbuka yang dilaksanakan, untuk di Kota Batam kita tetapkan DPS sebanyak 852.727 pemilih," kata Matius.