Maluku segera memiliki pusat pelatihan pendaratan pesawat di air
6 April 2023 14:55 WIB
Salah satu kapal terbang berteknologi Wing In Ground (WIG) Craft. ANTARA/HO-Pemprov Maluku
Ambon (ANTARA) - Ketua Tim Gubernur Percepatan Pembangunan (TGPP) Provinsi Maluku Hadi Basalamah memastikan provinsi ini segera memiliki pusat pelatihan pendaratan pesawat di air atau Wing In Ground (WIG) Craft.
Hal itu dibahas dalam penyelarasan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku tengah dan PT Tasageoby Group.
“Seluruh narasi PKS yang dibahas melalui diskusi dan masukan dari tim hukum dibuat dalam bentuk bisnis bersama pemerintah, oleh sebab itu harus terverifikasi di DPR sebagai representasi muatan hukum, yang berkaitan dengan legislasi," kata Hadi Basalamah dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Kamis.
Ia menjelaskan untuk penyelarasan PKS dilakukan pendelegasian kewenangan Gubernur kepada Bupati Maluku tengah, karena saat ini kedudukan bupati sebagai pejabat bukan pejabat definitif, sehingga kewenangan penandatanganan PKS tersebut harus atas persetujuan Gubernur.
“Agar PKS ini berlegitimasi maka konsultasi berkaitan dengan kaidah pemerintahan di Kemendagri sesuai dengan peraturan yang berlaku, supaya berjalan baik dan menjadi pilar, sehingga PKS bisa dipertanggungjawabkan dan bisa digunakan untuk menjadi indikator dalam melakukan kerja sama," kata dia menjelaskan.
Menurutnya hal itu juga berkaitan dengan kebijakan anggaran dan diskresi lainnya agar dapat dikonsultasikan bersama.
“Pemerintahan Maluku tidak akan bisa dibangun ekonominya jika sumber dari government spending tidak ada, jadi target utama adalah bagaimana investasi akan memberikan multiplier effect, yang akan memudahkan salah satu program untuk mendorong solusi mengenai konektivitas," katanya pula.
Teknologi WIG, merupakan teknologi yang dapat mengurangi drag seminimal mungkin dengan menghilangkan drag hidrodinamik pada kapal terbang.
Teknologi ini mirip dengan hovercraft, seperti Blue Dolphin BD-12G yang jauh lebih efisien yang diklasifikasikan oleh United Nations International Maritime Organization (IMO) sebagai Kelas A WIG Craft (Wing-in-Ground Effect Craft)
Diharapkan nantinya dengan kehadiran pusat pelatihan Wig Craft dapat memberikan harapan baru untuk menjadi pilot proyek nasional sebagai bentuk kontribusi Maluku untuk Indonesia.
Sebelumnya CEO PT Tasageoby Group Stuart Townley Janes menuturkan, pihaknya akan menanamkan investasi sebesar 250 juta dolar AS atau setara dengan Rp3,7 triliun di Provinsi Maluku, pada empat area minat utama yaitu di bidang perikanan, pertanian, pariwisata dan perhotelan serta transportasi.
"Pada tahap awal ini, Tasageoby Group fokus pada bidang transportasi melalui anak perusahaannya Tasageoby Logistics dengan IndoWIG sebagai ujung tombak dan pengguna akhir dan operator kapal terbang teknologi WIG," katanya pula.
Tasageoby Group, kata dia, telah ditunjuk sebagai agen non eksklusif untuk pesawat terbang WIG produksi ARON Flying Ship asal Korea Selatan, untuk dipromosikan dan menemukan pembeli bagi produk mereka di Indonesia.
Terkait hal itu, Stuart mengatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan berbagai pihak terkait di Jakarta maupun di Ambon untuk pengembangan teknologi kapal terbang WIG craft.
Hadir pada kesempatan tersebut, Pejabat Bupati Maluku Tengah Muhamat Marasabessy beserta jajaran, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, dan Tim Hukum Provinsi Maluku.
Baca juga: Maluku gandeng investor Australia kembangkan transportasi WIG Craft
Hal itu dibahas dalam penyelarasan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku tengah dan PT Tasageoby Group.
“Seluruh narasi PKS yang dibahas melalui diskusi dan masukan dari tim hukum dibuat dalam bentuk bisnis bersama pemerintah, oleh sebab itu harus terverifikasi di DPR sebagai representasi muatan hukum, yang berkaitan dengan legislasi," kata Hadi Basalamah dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Kamis.
Ia menjelaskan untuk penyelarasan PKS dilakukan pendelegasian kewenangan Gubernur kepada Bupati Maluku tengah, karena saat ini kedudukan bupati sebagai pejabat bukan pejabat definitif, sehingga kewenangan penandatanganan PKS tersebut harus atas persetujuan Gubernur.
“Agar PKS ini berlegitimasi maka konsultasi berkaitan dengan kaidah pemerintahan di Kemendagri sesuai dengan peraturan yang berlaku, supaya berjalan baik dan menjadi pilar, sehingga PKS bisa dipertanggungjawabkan dan bisa digunakan untuk menjadi indikator dalam melakukan kerja sama," kata dia menjelaskan.
Menurutnya hal itu juga berkaitan dengan kebijakan anggaran dan diskresi lainnya agar dapat dikonsultasikan bersama.
“Pemerintahan Maluku tidak akan bisa dibangun ekonominya jika sumber dari government spending tidak ada, jadi target utama adalah bagaimana investasi akan memberikan multiplier effect, yang akan memudahkan salah satu program untuk mendorong solusi mengenai konektivitas," katanya pula.
Teknologi WIG, merupakan teknologi yang dapat mengurangi drag seminimal mungkin dengan menghilangkan drag hidrodinamik pada kapal terbang.
Teknologi ini mirip dengan hovercraft, seperti Blue Dolphin BD-12G yang jauh lebih efisien yang diklasifikasikan oleh United Nations International Maritime Organization (IMO) sebagai Kelas A WIG Craft (Wing-in-Ground Effect Craft)
Diharapkan nantinya dengan kehadiran pusat pelatihan Wig Craft dapat memberikan harapan baru untuk menjadi pilot proyek nasional sebagai bentuk kontribusi Maluku untuk Indonesia.
Sebelumnya CEO PT Tasageoby Group Stuart Townley Janes menuturkan, pihaknya akan menanamkan investasi sebesar 250 juta dolar AS atau setara dengan Rp3,7 triliun di Provinsi Maluku, pada empat area minat utama yaitu di bidang perikanan, pertanian, pariwisata dan perhotelan serta transportasi.
"Pada tahap awal ini, Tasageoby Group fokus pada bidang transportasi melalui anak perusahaannya Tasageoby Logistics dengan IndoWIG sebagai ujung tombak dan pengguna akhir dan operator kapal terbang teknologi WIG," katanya pula.
Tasageoby Group, kata dia, telah ditunjuk sebagai agen non eksklusif untuk pesawat terbang WIG produksi ARON Flying Ship asal Korea Selatan, untuk dipromosikan dan menemukan pembeli bagi produk mereka di Indonesia.
Terkait hal itu, Stuart mengatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan berbagai pihak terkait di Jakarta maupun di Ambon untuk pengembangan teknologi kapal terbang WIG craft.
Hadir pada kesempatan tersebut, Pejabat Bupati Maluku Tengah Muhamat Marasabessy beserta jajaran, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, dan Tim Hukum Provinsi Maluku.
Baca juga: Maluku gandeng investor Australia kembangkan transportasi WIG Craft
Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: