Bekasi (ANTARA News) - Polresta Bekasi, Jawa Barat kini mendalami kasus perampokan uang setoran SPBU (stasiun pengisian bahan bakar Umum) di kawasan Tambun Selatan dengan kerugian Rp209 juta.

"Kami masih dalami kasusnya dengan meminta keterangan dari korban dan saksi di lokasi kejadian," ujar Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kompol Dedy Murti Haryadi, di Cikarang, Jumat.

Menurut keterangan saksi, kata dia, kejadian itu berlangsung di Jalan Raya Indoporlen, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, sekitar pukul 10.30 WIB.

"Seorang karyawan SPBU yang hendak menyetorkan duit ke bank dirampok," katanya.

Komplotan perampok bersenjata tajam dan senjata api itu juga menodong warga sebelum membawa kabur tas berisi uang tunai Rp209 juta.

"Saat itu korban bernama Januar (28), karyawan SPBU hendak menyetor duit tebusan bahan bakar dari SPBU Rawakalong, Desa Setiamekar, Tambun Selatan ke Bank Bukopin Kalimas, Kalimalang," katanya.

Korban pergi seorang diri dengan mengendarai sebuah mobil jenis Isuzu Panther. Tiba-tiba ada pengendara sepeda motor dari samping kiri memutar balik di depan mobil korban. Pelakunya ada sekitar enam orang, salah satunya memecahkan kaca mobil samping kanan, ujarnya.

Keterangan petugas di lokasi menyebutkan, saat jalanan macet, tiga pelaku enam pelaku yang mengendarai tiga sepeda motor itu datang searah dengan mobil yang dikendarai korban.

Di lokasi kejadian, tiga pelaku turun dari sepeda motor dan menyebar. Satu orang di depan kanan samping sopir, satu orang di kanan tengah, dan satu orang lainnya di sebelah pintu depan kiri.

Pelaku memecah kaca tengah sebelah kanan. Keterangan korban, tas itu ditaruh di bawah jok depan sebelah kiri. Belum jelas bagaimana pelaku bisa mengambil tas itu, karena mobil itu kan punya fasilitas pengamanan central lock, katanya.

Seorang saksi mata, Nyonya Nunung (46) mengaku melihat pelaku yang membawa golok panjang mengancam korban.

"Saya lihat ada dua orang yang tidak turun dari motor, salah satunya bawa pistol," tutur pedagang yang membuka kios di seberang lokasi.

Menurut dia, perampok juga mengancam warga lainnya yang berada di lokasi kejadian dengan menodongkan benda serupa pistol.

Seperti halnya warga lainnya yang berada di lokasi, Nunung tak berani berbuat apa-apa menyaksikan perampokan itu. "Para pelaku akhirnya kabur dengan berbalik arah menuju Rawakalong," katanya.

(KR-AFR/I014)