Anak-anak dan remaja di AS lebih berpotensi tewas akibat senjata api
6 April 2023 14:27 WIB
Salah satu lokasi penembakan di Amerika Serikat. Tercatat 130 insiden penembakan massal di AS sejauh ini pada tahun 2023, yang merupakan jumlah tertinggi dibandingkan periode yang sama sejak setidaknya tahun 2013. Xinhua
New York (ANTARA) - Senjata api menjadi penyebab utama kematian di kalangan anak dan remaja di Amerika Serikat (AS), melampaui kecelakaan mobil pada 2020, lapor CNN pada pekan lalu.
Senjata api menyumbang hampir 19 persen dari jumlah kematian anak (usia 1-18 tahun) pada 2021, menurut basis data daring WONDER milik Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.
Hampir 3.600 anak tewas dalam insiden terkait senjata api pada tahun yang sama. Ini berarti sekitar lima anak kehilangan nyawanya untuk setiap 100.000 anak di AS. Tidak ada negara lain yang menyamai AS yang menempatkan senjata api dalam empat penyebab kematian teratas di kalangan anak, menurut laporan itu.
Tercatat 130 insiden penembakan massal di AS sejauh ini pada tahun 2023, yang merupakan jumlah tertinggi dibandingkan periode yang sama sejak setidaknya tahun 2013, menurut data dari Gun Violence Archive.
Jumlah kematian anak dan remaja secara keseluruhan melonjak selama pandemi COVID-19, yang tidak dipicu oleh penyakit itu, melainkan luka fatal, menurut sebuah studi baru. Senjata api menyumbang hampir separuh dari peningkatan jumlah kematian pada 2020, demikian Xinhua.
Senjata api menyumbang hampir 19 persen dari jumlah kematian anak (usia 1-18 tahun) pada 2021, menurut basis data daring WONDER milik Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.
Hampir 3.600 anak tewas dalam insiden terkait senjata api pada tahun yang sama. Ini berarti sekitar lima anak kehilangan nyawanya untuk setiap 100.000 anak di AS. Tidak ada negara lain yang menyamai AS yang menempatkan senjata api dalam empat penyebab kematian teratas di kalangan anak, menurut laporan itu.
Tercatat 130 insiden penembakan massal di AS sejauh ini pada tahun 2023, yang merupakan jumlah tertinggi dibandingkan periode yang sama sejak setidaknya tahun 2013, menurut data dari Gun Violence Archive.
Jumlah kematian anak dan remaja secara keseluruhan melonjak selama pandemi COVID-19, yang tidak dipicu oleh penyakit itu, melainkan luka fatal, menurut sebuah studi baru. Senjata api menyumbang hampir separuh dari peningkatan jumlah kematian pada 2020, demikian Xinhua.
Pewarta: Xinhua
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2023
Tags: