Ambon (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Ambon mengeluarkan peringatan dini terkait potensi terjadinya gelombang tinggi yang mencapai empat meter di sebagian perairan Maluku pada 6- 7 April 2023.

“Tinggi gelombang 2,5 - 4 meter (tinggi) berpeluang terjadi di Laut Banda selatan bagian Leti, perairan, Kepulauan Tanimbar Timur, Laut Arafuru bagian tengah, perairan Kepulauan Sermata, perairan Kepulauan Babar, dan Laut Arafuru bagian barat," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim BMKG Ambon Ashar di Ambon, Kamis.

Gelombang setinggi 1,25 -2,50 meter (sedang) juga berpeluang terjadi di Laut Seram, Laut Banda utara bagian timur, Laut Banda selatan bagian barat, perairan selatan Pulau Seram, dan perairan Kepulauan Kai.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya- Barat dengan kecepatan angin berkisar 3 - 30 knot.

Baca juga: BMKG: Waspada gelombang tinggi hingga 6 meter di perairan Maluku

Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Halmahera, Laut Banda, Laut Arafuru, dan perairan utara Papua Barat hingga Papua.

BMKG mengimbau masyarakat untuk memperhatikan risiko keselamatan pelayaran. Risiko tinggi untuk perahu nelayan, jika kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, sedangkan kapal tongkang 16 knot dengan tinggi gelombang 1,5 meter.

Sementara risiko tinggi untuk kapal feri kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, dan kapal ukuran besar, seperti kapal kargo atau kapal pesiar, risiko tinggi jika menghadapi kecepatan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

"Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap waspada," ujar Ashar.

Baca juga: BMKG: Perairan Maluku berpotensi terjadi gelombang setinggi 4 meter