Kegiatan ini merupakan rangkaian HUT ke 50 ASDP yang digelar secara serentak mulai 18 Maret 2023 menjadi bukti konkret partisipasi aktif dari karyawan ASDP terhadap lingkungan, khususnya di wilayah operasional pelabuhan.
Dari kegiatan ini, ASDP berhasil mengumpulkan sampah plastik seberat 12.360 kg atau sekitar 12 ton.
Sampah tersebut terdiri atas sampah plastik seberat 5.073 kg dan sampah organik 7.287 kg.
Dikutip dari National Geographic, pada 2040, jumlah akumulasi sampah plastik di lautan diperkirakan mencapai 600 juta ton apabila tidak ada penanganan serius.
Dan tidak hanya berdampak pada kerusakan ekosistem laut, sampah plastik juga akan mempengaruhi siklus rantai makanan, yang mana tentunya akan berdampak sangat buruk pada kesehatan manusia dan ekosistem lainnya.
Shelvy melanjutkan permasalahan sampah plastik bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan instansi terkait saja, melainkan seluruh lapisan masyarakat perlu sadar dan berperan aktif serta berkontribusi dalam menangani permasalahan sampah plastik.
Untuk itu, melanjutkan program kampanye "Laut Bukan Tempat Sampah" yang pernah diusung pada 2021 lalu, ASDP melalui TJSL melanjutkan kampanye tersebut dengan mengajak seluruh cabang untuk turut serta dalam aksi "Ocean Clean Up Day".
Selain aksi "Ocean Clean Up Day", ASDP juga terus memerangi sampah di laut melalui program TJSL bertema "Save Our Ocean" bekerja sama dengan PlastikPay. Lewat program "Save Our Ocean" itu.
ASDP mengajak masyarakat termasuk karyawan dan pengguna jasa memasukkan botol plastik ke dalam mesin Reverse Vending Machine (RVM).
Setiap orang yang memasukkan botolnya akan mendapatkan poin di aplikasi PlastikPay, yang bisa ditukarkan dengan uang digital.
Selama periode 1 Januari hingga 3 April 2023, Program "Save Our Ocean" TJSL ASDP berhasil mengumpulkan sampah berupa botol plastik sebanyak 6.392 pieces dengan berat 119,53 kg. Sementara, target program dengan RVM selama satu tahun adalah satu ton sampah plastik.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada 2020, wilayah lautan Indonesia sudah tercemar sebanyak 1.772,7 gram sampah per meter persegi (gr/m2). Dengan total luas lautan Indonesia 3,25 juta km2, maka diperkirakan jumlah sampah di laut Nusantara mencapai 5,75 juta ton.