Akuatik
Loncat indah berharap bisa berlatih terpusat untuk SEA Games 2023
5 April 2023 19:25 WIB
Atlet loncat indah Gladies Lariesa Garina melakukan loncatan papan 1 meter putri pada Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2022 di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (16/12/2022). Sebanyak 1500 atlet dari empat displin olahraga air mengikuti IOAC 2022 yang menjadi ajang kompetisi bergengsi antar klub seluruh Indonesia serta menjadi salah satu ajang seleksi nasional untuk promosi-degradasi pelatnas menuju SEA Games 2023 Kamboja. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Teknik Loncat Indah Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) Ronaldy Herbintoro berharap tiga atlet yang disiapkan untuk SEA Games XXXII/2023 di Kamboja dapat segera mengikuti pelatihan terpusat.
Ronaldy menjelaskan, sejauh ini ketiga atlet berlatih secara mandiri di daerah masing-masing. Mereka adalah Adityo Restu Putra yang berlatih di Jakarta, M. Ridho Akbar di Palembang, Sumatra Selatan, dan Gladies Lariesa Garina di Surabaya, Jawa Timur.
"Prosesnya memang panjang. Kami tiga kali melakukan review dengan NOC Indonesia dan itu sudah kami lalui. Terakhir ada penandatanganan berita acara, bahwa loncat indah dengan penjabaran jumlah atlet dan pelatih, dan juga target. Itu dimasukkan ke berita acara untuk diusulkan ke Kemenpora," kata Ronaldy saat dihubungi pewarta, Rabu.
Ketiga atlet tersebut sudah mendapat persetujuan dari tim review dari Komite Olimpiade Indonesia (NOC) untuk mengikuti SEA Games Kamboja.
Namun persoalan muncul karena tim loncat indah telat memberikan proposal kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang menjadi tindak lanjut dari hasil peninjuan tersebut.
Baca juga: Atlet loncat indah rogoh kantong pribadi guna persiapan SEA Games 2023
Hal tersebut berdampak pada persiapan atlet, mengingat belum ada kepastian terkait pemberangkatan Gladies cs ke SEA Games 2023.
"Dari proses ini kami ada miss terhadap proposal yang harus diberikan kepada Kemenpora. Kami terlambat mengirim karena loncat indah cabang susulan. Cuma masalah itu saja sebetulnya. Kalau NOC Indonesia mendukung penuh loncat indah harus turun di Kamboja karena yang di Vietnam kami tak dikirim," ujar Ronaldy.
Ronaldy akan terus berupaya memperjuangkan loncat indah agar dapat tampil pada pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara ke-32 tersebut.
Ia meyakini dengan komposisi atlet saat ini, bisa mengembalikan prestasi loncat indah di kancah SEA Games. Sebelumnya pada pertengahan November 2022, loncat indah Indonesia mengikuti FINA Grand Prix di Malaysia dengan hasil medali perunggu yang diraih Gladies. Sementara Adityo tembus ke final yang mempertemukan enam atlet terbaik.
"Kemarin sudah sempat kami titipkan ke CdM-nya, mohon didorong juga untuk ditindaklanjuti. Kalau pun tidak dipelatnaskan, paling tidak kami bisa latihan bersama, artinya tidak ada honor oke, tapi kami bisa latihan bareng di GBK untuk sebulan terakhir ini,” ujarnya.
Loncat indah kali terakhir mendapatkan medali ialah pada SEA Games XXIX/2017 di Kuala Lumpur, Malaysia dengan satu perak dan tiga perunggu. Kemudian pada SEA Games XXX/2019 di Filipina, loncat indah Merah Putih pulang tanpa medali. Data tersebut yang membuat loncat indah tidak dikirim ke SEA Games Vietnam.
"Kami ingin menunjukkan masih punya taring walau untuk mendapatkan emas harus berjuang keras," pungkas Ronaldy.
Baca juga: Menpora Dito pertama kali kunjungi pelatnas akuatik SEA Games 2023
Baca juga: CdM masih tunggu kepastian terkait kontingen Indonesia di SEA Games
Ronaldy menjelaskan, sejauh ini ketiga atlet berlatih secara mandiri di daerah masing-masing. Mereka adalah Adityo Restu Putra yang berlatih di Jakarta, M. Ridho Akbar di Palembang, Sumatra Selatan, dan Gladies Lariesa Garina di Surabaya, Jawa Timur.
"Prosesnya memang panjang. Kami tiga kali melakukan review dengan NOC Indonesia dan itu sudah kami lalui. Terakhir ada penandatanganan berita acara, bahwa loncat indah dengan penjabaran jumlah atlet dan pelatih, dan juga target. Itu dimasukkan ke berita acara untuk diusulkan ke Kemenpora," kata Ronaldy saat dihubungi pewarta, Rabu.
Ketiga atlet tersebut sudah mendapat persetujuan dari tim review dari Komite Olimpiade Indonesia (NOC) untuk mengikuti SEA Games Kamboja.
Namun persoalan muncul karena tim loncat indah telat memberikan proposal kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang menjadi tindak lanjut dari hasil peninjuan tersebut.
Baca juga: Atlet loncat indah rogoh kantong pribadi guna persiapan SEA Games 2023
Hal tersebut berdampak pada persiapan atlet, mengingat belum ada kepastian terkait pemberangkatan Gladies cs ke SEA Games 2023.
"Dari proses ini kami ada miss terhadap proposal yang harus diberikan kepada Kemenpora. Kami terlambat mengirim karena loncat indah cabang susulan. Cuma masalah itu saja sebetulnya. Kalau NOC Indonesia mendukung penuh loncat indah harus turun di Kamboja karena yang di Vietnam kami tak dikirim," ujar Ronaldy.
Ronaldy akan terus berupaya memperjuangkan loncat indah agar dapat tampil pada pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara ke-32 tersebut.
Ia meyakini dengan komposisi atlet saat ini, bisa mengembalikan prestasi loncat indah di kancah SEA Games. Sebelumnya pada pertengahan November 2022, loncat indah Indonesia mengikuti FINA Grand Prix di Malaysia dengan hasil medali perunggu yang diraih Gladies. Sementara Adityo tembus ke final yang mempertemukan enam atlet terbaik.
"Kemarin sudah sempat kami titipkan ke CdM-nya, mohon didorong juga untuk ditindaklanjuti. Kalau pun tidak dipelatnaskan, paling tidak kami bisa latihan bersama, artinya tidak ada honor oke, tapi kami bisa latihan bareng di GBK untuk sebulan terakhir ini,” ujarnya.
Loncat indah kali terakhir mendapatkan medali ialah pada SEA Games XXIX/2017 di Kuala Lumpur, Malaysia dengan satu perak dan tiga perunggu. Kemudian pada SEA Games XXX/2019 di Filipina, loncat indah Merah Putih pulang tanpa medali. Data tersebut yang membuat loncat indah tidak dikirim ke SEA Games Vietnam.
"Kami ingin menunjukkan masih punya taring walau untuk mendapatkan emas harus berjuang keras," pungkas Ronaldy.
Baca juga: Menpora Dito pertama kali kunjungi pelatnas akuatik SEA Games 2023
Baca juga: CdM masih tunggu kepastian terkait kontingen Indonesia di SEA Games
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Roy Rosa Bachtiar
Copyright © ANTARA 2023
Tags: