Jakarta (ANTARA) - Menteri/Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyatakan pencapaian sasaran makro pembangunan paruh waktu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 secara umum mengalami peningkatan atau capaian yang baik.

“Dari 7 agenda pembangunan dengan 505 indikator sasaran pembangunan menunjukkan peningkatan 69 persen dan 21 persen kinerja stagnan dan menurun,” kata dia saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI yang dipantau secara virtual, Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut, peningkatan kualitas sumber daya manusia serta daya saing perekonomian dinilai masih perlu menjadi perhatian khusus pada perencanaan pembangunan ke depan.

Berdasarkan indikator pertumbuhan ekonomi, tercapai 5,31 persen pada tahun 2022 dari target RPJMN pada tahun 2024 sebesar 6,2-6,5 persen.

Kemudian juga pertumbuhan investasi sebesar 3,87 persen dari target 2024 sebanyak 6,6-7 persen, dan industri pengolahan sebesar 18,3 persen pada 2022 dari target 21 persen pada 2024,.

Lalu tingkat inflasi 5,51 persen dari target 2,7 persen, pertumbuhan ekspor non migas 25,8 persen dari 7,4 persen pada 2024.

Sedangkan pertumbuhan industri pengolahan non migas 5,01 persen dari target 6,6-7 persen, rasio pajak 10,4 persen dari 10,7-12,3 persen.

Selanjutnya ialah tingkat kemiskinan yang berhasil diturunkan di bawah 10 persen menjadi 9,57 persen pada 2022 dari target 6-7 persen pada 2024.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 5,86 persen dari 3,6-4,3 persen, rasio gini 0,381 poin dari 0,360-0,374 poin, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 72,91 persen dari target 25,54 persen.

Adapun penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) 26,87 persen pada 2022 dari target 27,3 persen pada 2024.

“Berdasarkan hasil evaluasi paruh waktu RPJMN 2020-2024, secara umum menunjukkan capaian yang baik. Namun, tetap diperlukan perhatian khusus bagi capaian pembangunan yang masih di bawah target 2024,” ungkap Suharso.

Sejumlah langkah yang hendak dilakukan pemerintah untuk mencapai target 2024 adalah pengendalian pencapaian target pembangunan nasional RPJMN 2020-2024 di pusat dan daerah.

Target tersebut perlu diperkuat untuk akselerasi pencapaian sasaran pembangunan, integrasi serta konsistensi perencanaan dan penganggaran di pusat/pusat-daerah, penyesuaian target pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2024 sebagai wujud perencanaan yang adaptif.

Serta peningkatan kualitas sumber daya manusia serta daya saing perekonomian yang perlu menjadi perhatian khusus dalam perencanaan ke depan.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5 persen tentu tidak cukup untuk mengeluarkan Indonesia dari Middle Income Trap (MIT) sebelum tahun 2045. Indonesia sudah terjebak dalam MIT selama 30 tahun dan harus tumbuh 6-7 persen per tahun untuk keluar dari MIT,” ucap Menteri Bappenas.

Baca juga: Kepala Bappenas beberkan isu-isu strategis keamanan laut

Baca juga: Pemerintah rumuskan naskah akademik RUU RPJPN 2025-2045