Kementan nilai peningkatan kesejahteraan petani di Jateng berhasil
5 April 2023 17:22 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai Rapat Koordinasi Evaluasi Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura di Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Semarang, Selasa (14/2/2023). ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng/am.
Semarang (ANTARA) - Kementerian Pertanian menilai program peningkatan kesejahteraan petani di Jawa Tengah yang dijalankan Gubernur Ganjar Pranowo berhasil sehingga layak menerima penghargaan dari pemerintah.
“Atas capaian tersebut, kami mengusulkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menerima dua tanda kehormatan yaitu Gelar Tanda Kehormatan (GTK) Satyalencana Pembangunan dan Wira Karya,” kata Agustini Irmawati, selaku perwakilan Kementan seusai kegiatan verifikasi dan peninjauan lapangan terkait usulan tersebut di Semarang, Rabu.
Kementan secara khusus menyebut keberhasilan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, terutama untuk produksi beras dan hortikultura yang meraih peringkat kedua nasional.
Menurut dia, hal tersebut yang menjadikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dinilai pantas menerima dua tanda kehormatan Satyalencana.
Baca juga: Airlangga: Pemerintah ingin produktivitas pertanian meningkat
Rencananya, penghargaan itu akan diserahkan Presiden Joko Widodo pada kegiatan Pekan Nasional Petani Nelayan Andalan pada 10 Juni 2023.
“Kami yakin bahwa Kartu Tani ini merupakan pelopor dari Bapak Gubernur dan memang sebelumnya kami sudah memberikan penghargaan di tahun 2019 untuk Menteri Pertanian menobatkan bahwa Gubernur Jateng adalah sebagai yang memiliki Program Kartu Tani terbaik secara nasional,” ujarnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo merasa terhormat karena diusulkan menerima GTK Satyalencana karena menurutnya ini merupakan karya yang dijalankan Pemprov Jateng sejak 2015 untuk petani.
“Dikerjakan teman-teman (Pemprov Jateng) dari 2015 ini menjadi perhatian dari Kementan dan sekarang mau dipromo untuk bisa mendapatkan penghargaan Satyalencana,” katanya.
Program yang digagas Ganjar ini bertujuan mewujudkan pendistribusian, pengendalian, dan pengawasan pupuk subsidi kepada para petani yang berhak mendapatkannya.
Kartu Tani Jateng juga memungkinkan terwujudnya distribusi pupuk subsidi sesuai jumlah, jenis, waktu, tempat, mutu, dan harga, serta pemberian layanan perbankan bagi petani.
“Kartu Tani itu mendata petani. Siapa, di mana, berapa, tanam apa, kapan, itu mesti kita ketahui. Kalau itu masuk, maka sebenarnya ini bagian dari Presiden Satu Data Indonesia, berkaitan dengan petani,” ujar Ganjar.
Baca juga: Kalsel kembangkan sistem pertanian padi apung di styrofoam
Dengan usulan tanda kehormatan dua Satyalencana ini, Ganjar optimistis pertanian di Jateng akan lebih maju lagi lewat berbagai program yang dijalankan dan berharap jajarannya di Provinsi Jateng semakin serius menghadapi berbagai tantangan yang ada.
“Kami terima kasih dan merasa terhormat, jadi karya kawan-kawan yang mendapatkan perhatian, tapi yang penting dari itu semua ya satu saja, harus bermanfaat untuk rakyat,” katanya.
Satyalencana Pembangunan merupakan tanda kehormatan yang diberikan kepada WNI karena berjasa besar dalam pembangunan Indonesia di bidang tertentu.
Sementara Satyalencana Wira Karya adalah bentuk apresiasi pemerintah kepada masyarakat yang memberikan darma bakti besar untuk Indonesia sehingga menjadi teladan bagi orang lain.
“Atas capaian tersebut, kami mengusulkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menerima dua tanda kehormatan yaitu Gelar Tanda Kehormatan (GTK) Satyalencana Pembangunan dan Wira Karya,” kata Agustini Irmawati, selaku perwakilan Kementan seusai kegiatan verifikasi dan peninjauan lapangan terkait usulan tersebut di Semarang, Rabu.
Kementan secara khusus menyebut keberhasilan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, terutama untuk produksi beras dan hortikultura yang meraih peringkat kedua nasional.
Menurut dia, hal tersebut yang menjadikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dinilai pantas menerima dua tanda kehormatan Satyalencana.
Baca juga: Airlangga: Pemerintah ingin produktivitas pertanian meningkat
Rencananya, penghargaan itu akan diserahkan Presiden Joko Widodo pada kegiatan Pekan Nasional Petani Nelayan Andalan pada 10 Juni 2023.
“Kami yakin bahwa Kartu Tani ini merupakan pelopor dari Bapak Gubernur dan memang sebelumnya kami sudah memberikan penghargaan di tahun 2019 untuk Menteri Pertanian menobatkan bahwa Gubernur Jateng adalah sebagai yang memiliki Program Kartu Tani terbaik secara nasional,” ujarnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo merasa terhormat karena diusulkan menerima GTK Satyalencana karena menurutnya ini merupakan karya yang dijalankan Pemprov Jateng sejak 2015 untuk petani.
“Dikerjakan teman-teman (Pemprov Jateng) dari 2015 ini menjadi perhatian dari Kementan dan sekarang mau dipromo untuk bisa mendapatkan penghargaan Satyalencana,” katanya.
Program yang digagas Ganjar ini bertujuan mewujudkan pendistribusian, pengendalian, dan pengawasan pupuk subsidi kepada para petani yang berhak mendapatkannya.
Kartu Tani Jateng juga memungkinkan terwujudnya distribusi pupuk subsidi sesuai jumlah, jenis, waktu, tempat, mutu, dan harga, serta pemberian layanan perbankan bagi petani.
“Kartu Tani itu mendata petani. Siapa, di mana, berapa, tanam apa, kapan, itu mesti kita ketahui. Kalau itu masuk, maka sebenarnya ini bagian dari Presiden Satu Data Indonesia, berkaitan dengan petani,” ujar Ganjar.
Baca juga: Kalsel kembangkan sistem pertanian padi apung di styrofoam
Dengan usulan tanda kehormatan dua Satyalencana ini, Ganjar optimistis pertanian di Jateng akan lebih maju lagi lewat berbagai program yang dijalankan dan berharap jajarannya di Provinsi Jateng semakin serius menghadapi berbagai tantangan yang ada.
“Kami terima kasih dan merasa terhormat, jadi karya kawan-kawan yang mendapatkan perhatian, tapi yang penting dari itu semua ya satu saja, harus bermanfaat untuk rakyat,” katanya.
Satyalencana Pembangunan merupakan tanda kehormatan yang diberikan kepada WNI karena berjasa besar dalam pembangunan Indonesia di bidang tertentu.
Sementara Satyalencana Wira Karya adalah bentuk apresiasi pemerintah kepada masyarakat yang memberikan darma bakti besar untuk Indonesia sehingga menjadi teladan bagi orang lain.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023
Tags: